Eindhoven, Gempita.co – Polisi Kota Eindhoven menangkap 55 orang perusuh saat demo karantina wilayah, Minggu (24/1/20219).
Perusuh melempari polisi dengan batu, dibalas aparat dengan menyemprotkan gas air mata dan meriam air.
Sementara di Ibu Kota Belanda, Amsterdam, sekitar 125 kilometer dari Eindhoven, polisi juga menggunakan meriam air untuk membubarkan sebuah demonstrasi anti-lockdown di sebuah lapangan utama yang dikelilingi museum-museum.
Peristiwa tu merupakan kekerasan terburuk yang melanda Belanda sejak pandemi dimulai, dan merupakan hari Minggu kedua berturut-turut terjadi bentrokan antara polsi dan demonstran di Amsterdam.
Negara itu telah menjalani lockdown yang ketat sejak pertengahan Desember yang akan berlanjut paling tidak hingga 9 Februari. Pemerintah memperketat lockdown dengan memberlakukan jam malam antara pukul 21.00 hingga pukul 04.30 pagi mulai Sabtu (23/1).
Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus mengecam kekerasan itu.
“Ini tidak ada kaitannya dengan berunjuk rasa menentang upaya terkait virus corona,” kata Grapperhaus dalam pernyataan. “Ini merupakan perilaku kriminal; orang-orang yang sengaja menarget polisi, polisi anti huru-hara, jurnalis dan pekerja bantuan.”
Lockdown itu diberlakukan oleh pemerintah Belanda untuk meredam penyebaran varian baru virus corona yang lebih mudah menular.
Sumber; VoA