Gunungsitoli, Gempita.co – Ketua DPC Partai Demokrat Kota Gunungsitoli, Herman Jaya Harefa, menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, yang menegaskan jika arah koalisi partainya dalam Pilkada serentak tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS dikarenakan kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.
Menurut Herman, dapat dipahami dan menghargai sikap dari PDIP tersebut dan tidak menganggap sebagai bentuk permusuhan, hanya saja ia menilai jika pernyataan mantan Wagub DKI Jakarta tersebut sepertinya tidak mewakili semua daerah, ini lebih kepada sikap perbedaan di pusat saja.
“Terkait dengan pernyataan pak Djarot tentu ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Partai Demokrat, walau seharusnya sikap seperti ini tidak baik dipertontonkan,” ujar Herman kepada Gempita.co, Minggu (19/7/2020) malam.
Dengan pernyataan seperti ini, sambung Herman, justru memicu permusuhan dan pembelahan masyarakat di daerah. Pernyataan tersebut tentu membuat kader di daerah mengambil sikap politik. Kemudian, tentu pasti ada plus minus di antara partai politik dalam menyikapinya.
“Bisa saja akan ada penataan dan evaluasi ulang terhadap rekomendasi yang sempat dikeluarkan oleh masing-masing partai,” sebutnya.
“Saya kira kurang bijak bagi demokrasi kita, saya kira cukup dengan kebijakan partai masing-masing jika memang tidak dikehendaki ada koalisi melalui pengambilan keputusan internal,” sambung Herman.
Herman mengatakan, Pilkada kotak kosong tidak baik bagi demokrasi. Pasalnya, tidak bisa menguji apa yang diinginkan rakyat jika Pilkada melawan kotak kosong.
“Sangat jelas pesan dari jajaran Demokrat, baik DPP, DPD maupun DPC, diusahakan jangan sampai kotak kosong,” tegasnya.
Terpisah, sewaktu dimintai tanggapan kepada Ketua DPC PDIP Kota Gunungsitoli, Yanto, merasa enggan untuk berkomentar lebih banyak terkait hal tersebut. Menurutnya hal tersebut sifatnya lebih kepada aspirasi.
“Kan, banyak aspirasi untuk tidak kerjasama, no comment lah bang,” katanya.
Sejumlah Nama Paslon
Sebagai informasi, perhelatan Pilkada di Kota Gunungsitoli pada Desember mendatang telah memunculkan sejumlah nama, di antaranya pasangan Petahana Lakomizaro Zebua dan Sowa’a Laoli, lebih dikenal dengan nama ‘LASO’. Sudah bisa dipastikan akan tetap diusung oleh Partai PDIP. Sementara, Partai Golkar dan PKPI diprediksi juga akan memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.
Kemudian, munculnya kembali mantan Wali Kota Gunungsitoli, yakni Martinus Lase berpasangan dengan Hadirat Gea yang juga merupakan salah satu kader dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri. Pasangan ini menyebut namanya dengan ‘MAHIR’, sudah hampir dipastikan Partai NasDem akan memberikan dukungan kepada Paslon tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya rekomendasi meski hal tersebut masih belum final, dan diprediksi Partai Gerindra, Partai PAN juga akan memberikan rekomendasi.
Terakhir, pasangan calon Damili R. Gea dan Dermawati Harefa. Paslon ini hingga saat ini masih belum bisa diprediksi apakah dapat maju dalam Pilkada Kota Gunungsitoli karena masih belum ada parpol pendukung.