Gempita.co – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Denmark dituntut oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Kedua kepala negara meminta AS untuk memberikan penjelasan soal berita Washington memata-matai sekutu Eropa dengan bantuan Denmark pada tahun 2012 – 2014.
Seperti dilansir Straits Times, Selasa (01/6/2021), Presiden Prancis Emanuele Macron setelah KTT online Prancis-Jerman.
“Ini tidak dapat diterima antara sekutu, dan apalagi antara sekutu dan mitra Eropa,” katanya.
“Saya terikat pada ikatan kepercayaan yang menyatukan Eropa dan Amerika. Tidak ada ruang untuk kecurigaan di antara kami,” sambung Macron.
“Itulah mengapa kami menunggu kejelasan sepenuhnya. Kami meminta Denmark dan Amerika Serikat memberikan semua informasi tentang pengungkapan dan fakta-fakta masa lalu ini. Kami menunggu jawaban,” tambahnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia hanya bisa setuju dengan komentar pemimpin Prancis itu.
Dalam laporan investigasi pada hari Minggu, lembaga penyiaran publik Danmarks Radio (DR) dan media Eropa lainnya melaporkan Badan Keamanan Nasional AS NSA menyadap dan menguping kabel internet bawah laut Denmark dari 2012 hingga 2014 untuk memata-matai politisi top di Jerman, Swedia, Norwegia dan Prancis.