Gempita.co – Harga kedelai dijamin
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan ada penurunan harga pada Desember mendatang.
Dikatakan, harga kedelai impor saat ini turun dari negara asal.
Namun, lanjut dia, karena nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedang melemah, sehingga harga semakin tinggi. di sekitar, saat ini nilai rupiah terhadap dolar AS sedang melemah, yakni dari Rp14.500 per dolar AS,
“Sebetulnya harga dunia-nya kan turun, tapi pengirimannya itu kan 40 hari, jadi harga turun itu akan tiba Desember. Tapi, harga turun, rupiah kita juga akan melemah kursnya, karena kan kedelai ini 99 persen impor,” kata pria yang akrab disapa Zulhas ini, seperti dikutip Antara, Senin (31/10/2022).
Karenanya, bersama dengan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) membahas kenaikan subsidi harga kedelai impor yang masih cukup tinggi agar dapat stabil. Menurutnya, permasalahan harga kedelai impor dapat diringankan melalui skema berbagi subsidi bersama pemerintah daerah.
Hal itu juga tercantum dalam Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 125 Tahun 2022 yang di dalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) atas 11 komoditas. Meliputi beras, jagung, bawang, cabai, daging unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.
“Ini kan subsidinya Rp1.000, sekarang para pengusaha, Gakoptindo mengusulkan agar ada subsidi Rp2.000-Rp3.000. Tadi saya coba, kalau Rp1.000 memang sudah tidak nendang. Akhirnya, kita bisa Rp2.000, nanti apakah dari pusat bisa dengan perpres yang baru ini kan bisa juga dengan pemerintah daerah,” katanya dilabsir dari RRI.co.id.