Gempita.co-Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa yang terseret dalam kasus narkoba mengungkapkan bahwa kasusnya adalah imbas dari persaingan tidak sehat internal Polri.
Tidak segan-segan, dia sampaikan pernyataan tersebut di hadapan majelis hakim saat penyampaian tanggapan atau duplik terdakwa dan penasihat hukum.
“Saya menarik suatu kesimpulan bahwa di internal Polri telah terjadi persaingannya yang tidak sehat atau adanya nuansa perang bintang,” ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jumat (28/4/2023).
Kata Teddy Minahasa, hal ini dapat dilihat bagaimana gelagat Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang berinteraksi secara prerogatif.
“JPU telah berinteraksi secara preogratif di dalam konteks ini untuk mengawal agar perintah dari pimpinan penyidik tadi berlangsung atau berproses tanpa hambatan dan pesanan atau industri hukum tersebut sekarang sudah paripurna,” tuturnya.
Dia pun menyebutkan dugaan ini semakin kuat dan selaras dengan rilis dari lembaga survei indikator politik Indonesia pada 27 November 2022 oleh Burhanuddin.
Dari 67% responden yang mengetahui kasus narkoba yang menyeret Teddy Minahasa dan 58,8% persen diantaranya menyatakan bahwa ada persaingan antar kelompok di dalam tubuh polri yang tidak sehat.