Gempita.co – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tidak ada negara yang sehat tanpa utang, termasuk Brunei Darussalam, Arab Saudi yang dikenal sebagai negara kaya.
Pernyataan tersebut menjawab kritikan terhadapnya.”Saya anggap media di Indonesia itu, kan selama ini sering menjadikan utang itu sebagai stigma politik. Semoga tidak latah. Itu saja,” kata Sri Mulyani disebuah seminar di Jakarta, awal bulan ini (3/2), Sri Mulyani menumpahkan kekesalannya.
Dikatakan, persepsi publik coba digiring kepada sebuah pemahaman bahwa perekonomian suatu negara dianggap sehat jika tidak memiliki utang. Padahal, menurut Sri Mulyani, selama rasio utang terkendali dengan GDP, perekonomian suatu negara masih dalam taraf sehat.
Sementara Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suminto menyebut. adanya rencana menambah utang anyar pada tahun ini, sebesar Rp696,4 triliun.
Utang tersebut, kata Suminto, dibutuhkan untuk mendanai pembiayaan APBN Tahun Anggaran 2023.
“Pemenuhan kebutuhan pembiayaan utang di situ Rp696,4 triliun. Untuk pembiayaan defisit sebesar Rp598,2 triliun dan pembiayaan non utang Rp98,2 triliun,” kata Suminto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2023), seperti dilansir dari laman inilah.com.