Direktur Olahraga Ungkap Ducati Moncer di Kualifikasi, tapi Memble di Balapan Sesungguhnya, ini penyebabnya.

MOTOGP Aragon

GEMPITA.CO-Ducati memang garang saat di sesi kualifikasi MotoGP 2021 sejauh ini. Tapi, ketika balapan, Ducati malah memble dan gagal menang. Paulo Ciabatti selaku Direktur Olahraga punya penjelasannya.

Sirkuit Losail, Qatar, yang digunakan di dua seri awal musim ini memang favoritnya Ducati. Sebab dua edisi terakhir pada 2018 dan 2019 selalu jadi milik Ducati, atas nama Andrea Dovizioso.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ketika Dovizioso pergi, Jack Miller dan Francesco Bagnaia terbilang oke. Bagnaia bahkan mencatatkan rekor lap saat meraih pole position di MotoQP Qatar, 1 menit 52,772 detik.

Tak cuma tim pabrikan, Pramac Ducati sebagai tim satelit juga menjanjikan ketika Johann Zarco membuat rekor kecepatan di sesi latihan bebas, lebih dari 250 km/jam. Pramac bahkan menguasai dua posisi teratas di kualifikasi MotoGP Doha, atas nama Jorge Martin dan Zarco.

Tapi, kehebatan Ducati rupanya cuma sampai sesi kualifikasi. Di MotoGP Qatar, Ducati yang dominan sedari awal tiba-tiba menghilang kekuatannya dan disalip Maverick Vinales yang jadi pemenang. Zarco serta Bagnaia finis dua podium terakhir. Miller finis kesembilan dan Martin di posisi ke-15.

Di MotoGP Doha pun sama saja, Martin dan Zarco yang start 1-2 akhirnya cuma finis 2-3, setelah Fabio Quartararo menguasai podium teratas. Bagnaia finis keenam, lalu Miller di posisi kesembilan lagi.

Boleh jadi performa Ducati yang memble saat balapan membuat para petinggi khawatir. Apalagi ini baru awal musim dan bisa saja rival meninggalkan jauh seperti halnya musim lalu.

Maka dari itu Ducati sepatutnya cepat berbenah jika tak ingin tercecer dalam persaingan. Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati tak mau panik mengingat timnya punya potensi juara dunia.

“Mungkin ada yang berpikir kalau Ducati masa tidak menang di trek favoritnya,” ujar Ciabatti seperti dikutip Motorsport.

“Tapi kami meraih dua pole position, rekor baru di sirkuit, kami meraih empat dari enam podium di dua balapan ini dan Zarco memimpin klasemen,” sambungnya.

Jorge Martin beraksi bareng Pramac Ducati Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

“Tentu saja saya ingin setidaknya ada balapan yang dimenangi. Tapi jika kami saja tidak senang, bagaimana dengan merk lain?.”

“Bagi mereka yang bertumpu pada hasil Qatar 2018 dan 2019, ketika Ducati menang bareng Dovizioso, maka mereka mungkin tidak melihat aspek ban yang saat ini lebih sulit ditangani,” ujar Ciabatti.

“Sementara di sesi pramusim 2021, Dovizioso tidak sekompetitif biasanya. Jadi, kami senang dengan perkembangan sejauh ini.”

Johann Zarco memang masih memimpin klasemen MotoGP dengan 40 poin, unggul empat angka dari duo Yamaha. Balapan selanjutnya di Portimao, Portugal 18 April.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali