Gempita.co – Polisi Jepang menangkap
Mitsunobu Hino (72) Karena memaku boneka voodo Presiden Rusia Vladimir Putin di Kuil Shinboku, kota Matsudo, Prefektur Chiba, Jepang. Total ada 10 boneka jerami –wara ningyo, dalam bahasa Jepang– ia paku di pohon kuil suci tersebut.
Ketika polisi mendatangi rumahnya untuk menangkap, dua pekan lalu, Hino heran. “Hanya karena itu?” katanya, seperti ditulis Japan Today, Minggu (3/7) pagi.
Melakukan ritual kutukan wara ningyo di kuil bukanlah pelanggaran di Jepang. ‘Dosa’ Hino adalah karena ia memaku pohon yang merupakan properti kuil tanpa izin. Tindakannya dianggap sebagai vandalisme.
Hino tidak sadar ritual voodo-nya terekam kamera CCTV. Pria tua itu menaiki tangga Kuil Shinboku menuju altar, lalu melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melihatnya.
Di tas ranselnya ada 10 boneka jerami wara ningyo dengan foto wajah Putin. Kakek itu kemudian menaruh uang ke dalam kotak sumbangan, lalu berdoa gaya Shinto: membungkuk dua kali, bertepuk tangan dua kali, dan membungkuk sekali lagi.
Hino lalu menuju halaman belakang kuil dan memaku 10 boneka voodo berwajah Vladimir Putin di pohon.
Polisi, sesuai permintaan pihak kuil, menjatuhkan denda kepada Hino atas kerusakan dan ‘penyiksaan’ terhadap pohon. Selebihnya, Hino tidak melanggar apapun.
Cara Hino berdoa di altar, seperti terlihat dalam video, menunjukkan bahwa tujuan utamanya bukanlah untuk merusak kuil, tetapi benar-benar mengutuk Putin.
Menurut legenda, kutukan wara ningyo seharusnya dilakukan antara pukul 1 hingga 3 dini hari. Hino melakukannya sekitar pukul 2 siang.
“Itu mengapa kutukan Hino gagal karena ia tidak mematuhi peraturan ritual yang benar,” seorang warganet berkomentar, seperti dikutip laman soranews24.com.
Meskipun sentimen publik Jepang terhadap invasi Rusia ke Ukraina jauh dari kata positif, pengguna Twitter sebagian besar tidak setuju penggunaan ilmu hitam atau vandalisme. Mereka menyarankan kakek Hino menemukan cara yang lebih bijak untuk mengekspresikan ketidaksetujuannya kepada Putin.
“Untuk apa ia melakukan ritual voodo. Putin akan mati suatu saat nanti, bukan? Bahkan jika Anda bukan orang Ukraina, Anda pasti ingin mengutuk Putin,” ujar pemilik akun @gatosol.
Kantor Kejaksaan Chiba melepas Hino karena pihak kuil mencabut laporannya. “Korban telah mencabut pengaduannya,” kata juru bicara Kejaksaan Chiba.
Warganet lainnya mengomentari pernyataan Kejaksaan tersebut dengan lucu. “Ketika mereka mengatakan ‘Korban telah mencabut pengaduannya’, saya hampir mengira yang dimaksud adalah Putin,” ujarnya.
*Berbagai Sumber