Gempita.co – Varian baru virus corona SARS-CoV-2 yang teridentifikasi di Inggris kemungkinan tak mempan vaksin Covid-19. Virus corona jenis baru ini diyakini dapat menyebar lebih cepat dari virus corona yang ada sebelumnya. Virus ini juga memicu peningkatan kasus Covid-19 yang tajam di Inggris.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock yang menyebut telah ditemukan lebih dari 1.000 kasus Covid-19 akibat infeksi dari varian virus jenis baru ini.
Dilansir dari The Guardian, Matt Hancock mengatakan, kasus akibat varian virus baru ini tersebar di 60 wilayah otoritas lokal Inggris. Diperkirakan virus varian baru ini serupa dengan mutasi yang ditemukan di sejumlah negara dalam beberapa bulan belakangan.
“Kami telah mengidentifikasi varian baru dari virus corona yang mungkin penyebarannya lebih cepat di tenggara Inggris,” kata Matt, Selasa (15/12).
Ia tidak menutup kemungkinan bahwa varian baru virus ini bisa kebal terhadap vaksin Covid-19 yang akan diberikan pada minggu ini di negaranya.
“Saya harus menekankan bahwa pada momen ini tidak menyebabkan penyakit serius atau gejala klinis baru, tapi sangat tidak mungkin mutasi ini akan gagal menanggapi vaksin, tapi kita tetap harus waspada,” ujarnya.
Menanggapi mutasi virus corona ini, Dosen klinis Universitas Exeter, Bharat Pankhania meyakini tidak perlu memperbarui vaksin yang sedang ditelitinya.
“Kami yakin tidak perlu memperbarui vaksin kami,” ujarnya.
Sementara, Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty mengatakan, strain virus corona baru ini masih diteliti. Berdasarkan penelitian awal menunjukkan bahwa mutasi ini tidak lebih berbahaya dari virus corona yang sudah ada.
“Mungkin saja akan berpengaruh pada kemanjuran vaksin, tapi itu akan mengejutkan,” kata Chris, dilansir Sky News.
Pakar Keadaan Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengatakan, mutasi virus corona bukan hal baru. Pihaknya bahkan telah melihat lebih banyak varian virus corona.
Sumber: Berbagai sumber