GEMPITA.CO-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pihaknya tidak pernah menutup-nutupi data terkait kondisi pandemi COVID-19 di Ibu Kota, baik perkembangan kasus, angka kesembuhan, hingga angka kematian.
“Jakarta, dari awal tidak pernah mau menutup-nutupi. Tidak menambahi dan kurangi. Apa adanya. Data kematian pun kami katakan terus terang,” kata Anies dalam diskusi virtual, ditayangkan Youtube Katadata Indonesia, kemarin.
Kata Anies, basis data yang digunakan dalam mencatat perkembangan pandemi berbasis Smart City Framework. Pendataan tersebut bisa dilihat di situs web corona.jakarta.go.id. DKI juga memiliki aplikasi ponsel yakni Jaki.
“Data ini amat kaya. Kami bisa sampaikan bahwa mungkin ini salah satu yang paling lengkap karena kita mendata semua hasil tes baik negatif maupun positif dimasukkan datanya,” tutur Anies.
Selain itu, Anies juga memiliki pendataan mengenai pengendalian COVID-19 di tingkat RT dan RW. “Sebagai contoh, ketika saya positif maka masuk dalam data ini. Anies Baswedan rumahnya di mana, lalu RT saya otomatis tahu bahwa di tempat saya tinggal ada penduduk namanya Anies Baswedan,” lanjut dia.
Dalam membangun sistem data ini, Anies menerapkan prinsip pemerintah sebagai kolaborator dan publik sebagai co-creator. Dengan demikian, pemerintah bukan satu-satunya pelaku pendataan.
“Proses digitalisasi yang kita kerjakan ini itu dalam rangka kita melaksanakan keinginan untuk membangun kolaborasi menghadapi pandemi,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jakarta tidak lagi memiliki kabupaten/kota dengan zona risiko tinggi COVID-19 atau zona merah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut ada lima kota administarasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu tidak lagi berstatus zona merah. Menurut Riza, kondisi ini berkat koordinasi penanganan COVID-19 antara DKI dengan pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, Satgas Penanganan COVID-19 pusat menyampaikan bahwa Jakarta sudah tidak masuk dalam kelompok zona merah. Kita bersyukur semua ini berkat kerja sama yang baik antara pusat dengan daerah, dengan daerah penyangga juga,” kata Riza di Balai Kota DKI, Rabu, 3 Maret.
Saat ini, tingkat kesembuhan COVID-19 DKI mencapai 96,6 persen, tingkat kematian 1,6 persen. Lalu, keterpakaian tempat tidur isolasi sebesar 63 persen dan ICU sebesar 69 persen.
“Hotel juga turun terus nih, 39,8 persen. Malah, hotel turun terus yang sebelumnya waiting list. Jadi, alhamdulillah ini semua kerja sama kita semua,” sebut Riza.