Dokter Terawan Berikan Kabar Gembira: Vaksin Nusantara Bakal Akhiri Pandemi COVID-19

Untuk kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi, kontak erat, istilah yang digunakan pada pedoman sebelumnya adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG)/foto: net

Jakarta, Gempita

Co- Mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Dokter Terawan Agus Putranto mengemukakan bahwa vaksin nusantara akan mampu berperan menghentikan pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pasalnya, saat ini vaksin imunoterapi berbasis dendritik sel yang dikembangkan Terawan ini telah mulai diakui dunia.

Hal tersebut terungkap dari sebuah jurnal kesehatan yang diterbitkan di New York Amerika Serikat, jurnal yang berjudul “Begining of the End Cancer and COVID-19′ ini membahas tentang kemampuan Sel Dendritik Vaksin Imunoterapi sebagai pengobatan Covid-19.

Tak hanya itu, Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM), Rumah Sakit Pusat katan Darat (RSPAD), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah resmi menyatakan bahwa penelitian imunoterapi sel dendritik akan terus dikembangkan dan dilakukan uji coba.

“Artinya apa, dunia sepakat bahwa yang akan menyelesaikan virus ini termasuk COVID-19 adalah dendritik sel vaksin imunoterapi atau vaksin nusantara,” kata Terawan dalam pernyataannya secara virtual, seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id diunggah dari laman Youtube Josie Cynthia, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, Terawan juga menjelaskan bahwa vaksin konvensional dan vaksin nusantara memiliki sejumlah perbedaan, diantaranya ialah sel dendritik vaksin nusantara melakukan intervensi di luar tubuh manusia dengan rekombinan SARS CoV-2.

Sementara itu vaksin konvensional menggunakan Virus Corona yang sudah tidak aktif.

“Hal itu sangat safety, karena kita sudah berkecimpung dalam pembuatan dendritik vaksin. Kita sudah mengembangkan jauh-jauh hari untuk penanganan kanker. Kita dengan dr Nyoto (Nyoto Widyo Astoro,red) telah bersama-sama mengubah antigennya, menjadi antigen artificial atau antigen rekombinan COVID-19,” imbuh Terawan.

Bahkan menurutnya, vaksin nusantara ini bisa menyesuaikan diri, bahkan ketika mutasi virus terjadi.

“Vaksin ini bisa menyesuaikan kapan saja, mau mutasi kapan saja bisa kita sesuaikan,” ujar Terawan.

“Dab vaksin dendritik ini akan bertahan berpuluh tahun, dan akan awet dalam jangka panjang. Jadi harapannya tak perlu lagi ada perdebatan vaksinnya akan seperti apa. Pasalnya, metode dendritik sudah dikembangkan di RSPAD Gatot Soebroto sejak 2015, untuk penanganan kanker,” pungkasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali