Bandar Seri Begawan, Gempita.co – Dubes RI untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah kembali menegaskan komitmen Indonesia hingga saat ini masih berdiri tegak bersama rakyat Palestina yang hingga kini masih berada dalam cengkraman penjajahan Zionis Israel.
Siaran pers KBRI Bandar Seri Begawan (BSB) Brunei Darussalam, Selasa (14/11/2023) menyebutkan, penegasan itu disampaikan Dubes Ubaedillah pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang sekaligus diselenggarakan dalam rangka Hari Santri dan Hari Pahlawan di Aula KBRI BSB, pada Minggu (12/11/2023).
Acara Maulid Nabi itu sendiri diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Brunei Darussalam bekerja sama dengan KBRI BSB.
Pada acara yang dihadiri sekitar 200 warga Indonesia di Brunei Darusslam itu Dubes Ubaedillah menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia mengecam penjajahan Israel atas tanah Palestina.
Ia kemudian mengajak para tokoh dan warga Indonesia di Brunei untuk selalu mendoakan saudara- saudara seiman di Palestina yang semakin ditindas oleh agresi Israel.
Sebelumnya, pada resepsi diplomatik dalam rangka Perayaan HUT ke-78 RI di Bandar Seri Begawan pada 7 November 2023 Dubes Ubaedillah dengan lantang menyatakan dukungan pemerintah dan segenap rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Selain mengecam segala bentuk kekerasan Israel atas warga sipil, duta besar yang juga dosen UIN Jakarta itu menyerukan kepada dunia internasional untuk menghentikan perang dan segala bentuk kekerasan atas warga sipil serta serangan atas fasilitas publik di Ghaza.
“Indonesia berdiri tegak bersama rakyat Palestina dan mengecam penjajahan Israel atas tanah Palestina,” tegas Ubaedillah dalam sambutannya pada acara resepsi diplomatik.
Terkait acara Maulid Nabi pada 12 November 2023, Dubes RI untuk Brunei Darussalam itu lebih lanjut menyampaikan bahwa moderasi keagamaan di Indonesia menjadi dasar bagi kemajuan demokrasi Indonesia.
Ia juga mengingatkan agar umat Muslim, khususnya yang sedang menetap di Brunei untuk tetap menjaga komitmen keislaman dan rasa nasionalisme agar terhindar dari perselisihan dan perpecahan.
“Kohesi sosial yang terjadi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peran Ormas Islam terbesar di Indonesia, khususnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu PCINU Brunei Darussalam juga membagikan Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) untuk anggota PCINU yang berada di Brunei Darussalam.
Dalam kaitan itu pula Ketua PCINU Brunei Darussalam KH Ahmad Dhofir menjelaskan beberapa manfaat memiliki Kartanu, antara lain dapat digunakan untuk pembayaran maupun tabungan syari’ah, misalnya difungsikan sebagai tabungan haji dan umroh.(PR)