Mataram, Gempita.co – Belum diselesaikannya lahan perpanjangan drainase oleh manajemen Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), Sirkuit Moto GP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika berpotensi terdampak banjir susulan.
Kementerian Pekerjaan Umum sebenarnya sudah melakukan pengerjaan drainase sepanjang 5 kilometer di kawasan tersebut sejak tahun lalu.
Namun, pengerjaannya tidak bisa 100 persen diselesaikan karena pihak ITDC belum menyerahkan lahan sekitar 100 meter kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I sebagai UPT Kementeran PU yang ditugaskan menyelesaikan proyek tersebut.
Kepala BWS Nusa Tenggara I, Dr. Hendra Ahyadi ST, yang dikonfirmasi di Mataram pada Rabu (10/2/20210 membenarkan adanya sedikit kendala dalam penyelesaian drainase itu. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan managemen ITDC namun tidak ada titik temu.
Akibatnya, bencana banjir sempat terjadi pada bulan lalu dan menggenangi lahan pembangunan Sirkuit. Pihaknya khawatir, banjir susulan kembali terjadi karena drainase sementara yang dibangun pihak ITDC tidak sesuai dengan kapasitas seharusnya, jika mengacu pada kajian teknis Kementerian PU.
“Kita sudah ingatkan lho ini sebelumnya. Ini kan sebenarnya urusan ITDC dengan pemilik lahan. Kita sudah diskusi dengan pemilik lahan tapi tidak mau sama kita, maunya mereka sama ITDC,” ungkap Hendra.
“Jadi sekarang yang dilakukan ITDC itu hanya menggali hanya 1 meter di bawah beton, dan itu beresiko kalau tidak sesuai dengan kondisi di sana. Masih potensi banjir kalau ini tidak segera diselesaikan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air, Asep Qomarudin,ST mengatakan pihak ITDC sudah melakukan penggalian sedalam satu meter di bawah beton yang dinilai sangat berpotensi terjadi luapan air saat musim penghujan.
Menurut Asep, jika lahan sepanjang 100 meter itu bisa dibebaskan oleh ITDC dalam waktu dekat ini, pihaknya akan membutuhkan waktu hingga sebulan kedepan untuk menyambung drainase yang sudah dibangun sebelumnya.
“Desainnya 8 meter lebar dan dalamnya 4 meter, idealnya ini harus gali 3 ribu 200 kibik, ya sekitar 1 bulanan lah itu bisa dikerjakan,” tutur Asep.
Sumber: rri.co.id