Bogor, Gempita.co – Kisah terjebak macet selama lebih 11 jam di jalur Puncak, Bogor, Minggu (16/8/2020) diceritakan warga.
Adalah Alfiani, (25), warga asal Tanjung Priok, Jakarta Utara yang mengaku beberapa kali ke Puncak karena keluarganya berada di Cipanas. Namun, Minggu (16/8/2020), dia mengalami kejadian yang tak seperti biasanya.
“Berangkat dari Tanjung Priok itu pukul 10.00 WIB, sampai sini pukul 11.00 tadi. Paling depan, ternyata ditutup,” ujar Alfiani di pintu keluar Tol Ciawi, Minggu (16/8/2020).
Kendaraan yang ditunggangi oleh Alfiani tak bisa bergerak atau putar balik. Dia hanya bisa menunggu sampai lalu lintas arah Puncak kembali dibuka. Namun, dia menyesalkan tidak adanya kebijakan polisi lalu lintas saat situasi terjebak macet berjam-jam tersebut.
Alfiani mengatakan, beberapa kali ditahan, karena arus menuju ke Puncak ditutup. Biasanya, menurut dia, penutupan ke arah Puncak hanya dua atau tiga jam.
“Perkiraan saya 2-3 jam, seperti biasanya, ternyata nggak ada imbauan apapun. Ternyata sudah mau sampai jam segini saja, jam 21.00 atau 22.00 WIB. Sudah 11 jam di sini, kejebak,” ujarnya.
“Tapi saya seumur-umur, yah, baru terjadi kali ini seperti ini. Biasanya tahun lalu nggak seperti ini. Padahal jalan sudah diperluas, tapi tidak ada kebijakan apapun dari polisinya,” sambungnya.
Alfiani mengaku selama terjabak, aktifitas dari siang sampai malam hari pun dilakukan dengan keterbatasan. Kondisi jalanan yang gelap membuat keadaan tambah tidak nyaman.
“Tidak ada makanan, tidak ada rest area, tidak ada untuk istirahat,” ujarnya.
“Mau nggak mau di mobil saja, ada anak bayi mau ganti popok juga bingung. Di sini namanya tol, gelap bingung, serba salah,” ucapnya.
Pengendara Tidak Tertib
Terkait kemacetan yang terjadi, polisi memberikan penjelasan. Polisi menyebut terjadi ketidaktertiban pengendara di Puncak.
“Ya tadi itu kan, pertama, karena arusnya ya. Arusnya, kemudian roda 2 banyak. Roda 2 di atas itu banyak yang melambung, kemudian kurang tertib,” jelas KBO Lantas Polres Bogor Iptu Ketut ketika ditemui di TMC Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor.
“Kemudian di atas juga sempat hujan sehingga masyarakat yang berkendara roda 2 pada berhenti di pinggir jalan jadi ada hambatan. Alhamdulillah, pada malam ini sudah bisa terbuka, kedua arah bisa lancar,” kata Ketut.