JAKARTA, Gempita.co– Sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang/ _Indonesia Coral Reef Garden (ICRG)_, masyarakat adat di Pantai Taman Sari Tanjung Benoa dan Pantai Pandawa melaksanakan upacara adat untuk mengawasi pelaksanaan program.
Upacara adat yang dilaksanakan pada Sabtu lalu (07/11) dipimpin oleh Bandesa setempat, yaitu pimpinan adat pada sebuah desa di Bali dan dihadiri oleh warga yang akan menjadi tenaga kerja pada kegiatan ICRG.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), TB Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe menegaskan program ICRG merupakan langkah awal untuk memulihkan kembali sektor pariwisata Bali yang sangat terimbas pandemi Covid-19. Program dalam bentuk padat karya restorasi terumbu karang dilaksanakan di 5 lokasi di Provinsi Bali, yaitu Nusa Dua, Serangan, Sanur, Pantai Pandawa dan Buleleng. Luas kebun karang _(coral garden)_ keseluruhan akan mencapai 50 hektare.
“Program ICRG ini targetnya adalah membangun 50 hektar kebun karang _(coral garden)_ yang tersebar di lima lokasi di Bali. Ini sangat luar biasa, luas sekali sehingga dalam pelaksanaannya akan banyak melibatkan tenaga kerja di Bali,” ungkap Tebe.
“Target kami sekitar 11.000 tenaga kerja yang akan terlibat,” tambahnya.
Tebe juga menyampaikan bahwa program ini dibantu pelaksanaannya oleh organisasi kemasyarakatan yang berpengalaman dengan melibatkan masyarakat yang terkena dampak langsung pembatasan kegiatan ekonomi sosial akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi.
Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda menyampaikan bahwa program ICRG mengutamakan penggunaan tenaga kerja dan material/bahan baku yang berasal dari daerah setempat, sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan memberikan pendapatan bagi warga setempat yang terlibat pada kegiatan padat karya.
“Keterlibatan Kepala Lingkungan dan Bandesa di desa adat Bali sangat diharapkan terutama untuk merekrut tenaga kerja yang diperlukan guna pencapaian target jumlah tenaga kerja,” jelas Huda di Bali (07/11).
Menurut Huda, kegiatan ICRG restorasi terumbu karang ini difokuskan pada pembuatan struktur kebun karang, dan sarana dan prasarana pendukung secara partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kapasitas.
“Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat dilakukan dengan pelatihan melibatkan instruktur untuk pelatihan pembuatan struktur media karang,” imbuhnya.
Huda mengharapkan dengan adanya kegiatan ini, maka terjadi percepatan pemulihan ekonomi lokal pada sektor wisata bahari dan produktivitas serta pendapatan masyarakat dapat meningkat, yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi kemiskinan, membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan.