Gempita.co – Pakar IT di seluruh dunia kini berlomba mengembangkan app smartphone, untuk menjamin kehidupan dalam wabah corona jadi lebih aman. Sejauh ini lomba masih berlangsung dan belum ada app yang handal.
Pengembangan “tracking app” untuk smartphone terutama bertujuan memantau pergerakan personal di saat pandemi virus corona melanda. Dengan begitu, jika seseorang yang diketahui positif terinfeksi Covid-19 melakukan kontak dengan orang lain, yang bersangkutan langsung bisa diberi informasi.
Informasinya diberikan lewat app secara anonim, tanpa menyebutkan nama orang yang positif terinfeksi virus corona maupun kapan dan di mana lokasi kontak. Dengan begitu, orang-orang yang melakukan kontak langsung bisa memutuskan, apakah meminta untuk segera dites atau melakukan karantina sukarela.
Dengan cara itu, diharapkan laju penularan virus corona bisa diperlambat. Juga “hot spot” Covid-19 bisa dilacak.
Memilih sistem paling handal
Sejumlah negara terutama di kawasan Asia saat ini sudah merilis app smartphone yang bisa diunduh secara sukarela maupun wajib. Singapura misalnya meluncurkan “TraceTogether”, app yang bekerja via bluetooth merekam data pergerakan dan kontak pemiliknya pada perangkat smartphone. App ini wajib diunduh dan pemilik melaporkan nomor telefonnya.
Jika pemilik dites positif Covid-19 atau mengalami penyakit saluran pernafasan, yang bisa saja dipicu virus corona, datanya bisa diunduh. Tim “contact-tracing” dengan cepat bisa menghubungi orang yang kontak dengan pemilik smartphone, untuk memperingatkan risiko.
Sementara Austria pekan lalu juga meluncurkankan app “Stopp Corona” yang langsung diunduh oleh sedikitnya 130.000 warga di negara dengan populasi 8,8 juta itu. Palang Merah Austria melaporkan, app membantu melacak kontak antar pengguna, untuk memerangi penyebaran SARS-CoV-2 di Austria.
Disebutkan lebih lanjut, app akan memberikan informasi kepada pengguna, jika salah satu kontak mereka positif terinfeksi virus corona. Palang Merah Austria melaporkan, akan terus memperluas fitur app, misalnya dengan pengecekan gejala apakah cocok dengan simtom infeksi virus corona.
Sumber: dw.com