Ekonomi Kreatif Harus Bangkit, Saatnya Bali yang Mengunjungi Dunia

Bali, Gempita.co – Sebagai daerah yang mengandalkan sektor pariwisata, Bali terdampak cukup dalam akibat pandemi Covid-19. Bahkan, pada kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi sampai dengan minus 9,85 persen yoy.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan bahwa saat ini Bali harus berpikir ulang untuk mendongkrak perekonomian. Salah satu caranya ialah dengan mendorong peran ekonomi kreatif di Bali.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Strategi Bali harus diubah. Selama ini Bali dikunjungi dunia, tapi sekarang Bali yang mengunjungi dunia. Kita maksimalkan peran ekonomi kreatif dan digitalisasi produk UMKM. Banyak yang rindu Bali. Kita kirim produk Bali. Tidak hanya produk makanan, bisa saja seperti cerita rakyat Bali kita ubah menjadi gim yang akan menghasilkan bagi perekonomian,” ungkap Teten dalam Rangkaian Kunjungan Kerja ke Bali, Selasa (8/6).

Teten mengatakan Bali merupakan sebuah brand dari Indonesia. Layaknya Swiss yang dikenal dengan jam tangan Rolex, Indonesia juga dikenal baik oleh wisatawan asing karena Bali. “Jadi apapun dari Bali pasti menjual. Ini perlu kita kembangkan,” tegasnya.

Teten juga menambahkan bahwa pertunjukkan seni dari Bali juga pasti sudah dirindukan oleh para wisatawan. Dengan digitalisasi, pertunjukan dapat dilakukan secara virtual.

Karenanya banyak potensi ekonomi kreatif Bali yang dapat digali dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Pandemi jadi pembelajaran bahwa Bali jangan mengandalkan 100% pariwisata. Karena risikonya sangat tinggi. Harus ada inovasi berbasis ekonomi kreatif,” ujar Teten.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah menyadarkan Pemerintah Provinsi Bali terlalu bergantung pada pariwisata.

Dia pun merasa beruntung bahwa Bali masih memiliki UMKM yang menjadi bantalan bagi perekonomian daerah. Namun, menurut dia UMKM di Bali belum berkembang sesuai harapan.

“Padahal gagasan, kreativitas, dan digital juga mumpuni. Tapi keberanian UMKM untuk mencoba hal baru harus ditingkatkan,” ucap Oka.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sekaligus Staf Khusus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Tb Fiki Satari, yang menegaskan bahwa saat ini merupakan saat yang tepat bagi pelaku ekonomi kreatif unjuk gigi.

“Bali selama ini seru sendiri dengan pariwisata, tapi sekarang jalanan sepi, nggak ada yang datang. Ini saatnya pelaku kreatif untuk keluar sarang, keluar wilayah mereka untuk bersinergi. Kita dorong kolaborasi di enam sektor untuk mendorong perekonomian Bali. Pertama akademisi, sektor bisnis, pemerintah, komunitas, media, dan agregator platform. Enam sektor ini akan menjadi ekosistem yang tepat bagi pertumbuhan ekonomi Bali,” sebut Fiki.

Fiki juga melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU dengan Kabupaten Jembrana, Kabupaten Klungkung, dan STMIK Primakara sebagai komitmen dari ICCN untuk membantu pemulihan ekonomi Bali melalui pengembangan ekonomi kreatif.

“Saya sependapat dengan Pak Menteri, dengan pengembangan ekonomi kreatif kita percaya bahwa bukan lagi dunia yang mengunjungi Bali, tapi Bali yang mengunjungi dunia,” pungkasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali