Gempita.co – Edukasi kepada 30 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Bangli berupa pelatihan cara pembuatan Sabun batang, minuman soda lemon dan detox kaki dari bahan Eco Enzyme atau lebih dikenal dengan enzim sampah yang merupakan cairan serbaguna tanpa bahan kimia hasil fermentasi dari sampah organik, Rabu (26/7).
Praktek edukasi tersebut kerjasama dengan Komunitas Bersih-Bersih Bali dan Enzyme Bakti Indonesia, berlangsung di ruang Bimbingan Kerja Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli Kanwil Kemenkumham Bali.
Hadir sebagai Narasumber, Ni Wayan Yuli Eka Yani, Gus Norma, Banez dan Made Dana dari Komunitas Bersih-Bersih Bali dan Enzyme Bakti Indonesia memberikan edukasi mengenai pengaplikasian eco Enzyme di kebun sayuran sebagai pupuk organik.
Eco Enzyme juga merupakan bahan yang aman bagi lingkungan sehingga dapat mengurangi problematika limbah sampah organik rumah tangga. Selain itu eco Enzyme juga bebas dari bahan kimia, yang mudah terurai dan juga lembut di tangan.
“Saya sudah membuktikan sendiri bagaimana manfaat dari Eco Enzyme ini sehingga tergerak untuk memberikan pemahaman dan berbagi pengalaman sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ujar Yuli Eka Yani.
Kepala Lapas Narkotika Bangli, Agus Pritiatno mengapresiasi niat baik yang disampaikan oleh Komunitas Bersih-Bersih Bali dan Enzyme Bakti Indonesia. Pritiatno mengharapkan apa yang disampaikan oleh teman-teman dari Komunitas ini dapat diterima dengan baik sehingga setelah selesai menjalani masa pidana nanti, para WBP dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Minimal di lingkungan kalian masing-masing, jadilah motor-motor penggerak dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya dalam pemanfaatan eco enzyme karena disini kalian sudah diberikan ilmunya,” ujar Kalapas kepada 30 orang peserta kegiatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu sangat mengapresiasi kegiatan ini. Anggiat menilai dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas dari WBP.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli dan juga bagi lingkungan. Selain WBP mendapatkan bekal ilmu, limbah dari sisa makanan mentah seperti buah dan sayur juga dapat dimanfaatkan sehingga mengurangi volume sampah di lingkungan Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli. Saya juga berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan produktivitas dari WBP,” tutur Anggiat.