Moscow, Gempita.co – Eropa menjadi basis bagi Pasukan Amerika Serikat (AS), karena dianggap Rusia sebagai ancaman nyata.
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grishko menyebut berubahnya Eropa menjadi basis bagi pasukan AS untuk mencegah pengaruh Rusia sebagai ancaman nyata.
“Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah AS dan sekutunya, tidak menyisakan peluang untuk mempertahankan Perjanjian Open Skies,” kata Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grishko, Jumat (29/1/2021) seperti dilansir kantor berita TASS.
“Kami telah mencoba untuk mempertahankan Perjanjian Open Skies, tetapi mitra kami tidak setuju dan tidak memberikan jaminan minimal yang kami minta. Ini adalah bahaya nyata bahwa Eropa dapat menjadi basis bagi pasukan AS untuk membendung pengaruh Rusia,” jelasnya.
Grishko menuturkan bahwa Traktat tentang Pasukan Konvensional di Eropa – yang dianggap sebagai pijakan keamanan Eropa – telah berakhir, karena AS mencegah sekutunya untuk memperbarui perjanjian tersebut.
Menurut petinggi Rusia ini, semua langkah yang diambil oleh pemerintah AS bukan hanya tidak memperbaiki situasi keamanan, tetapi justru akan memperburuk keadaan.
Mantan Presiden AS Donald Trump memutuskan keluar dari Perjanjian Open Skies pada 21 Mei 2020. Langkah ini secara resmi dilaksanakan pada 22 November 2020. Pemerintah Rusia menyesalkan tindakan destruktif AS ini.
Perjanjian Open Skies merupakan sebuah kesepakatan di antara 35 negara yang mengizinkan pesawat pengintai terbang di atas wilayah negara anggota lainnya.
Sumber: parstoday