Fantastis, Prabowo Pesan 4 Miliar Butir Peluru dari Pindad

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah memesan peluru sebanyak 4 miliar butir kepada PT Pindad/foto: net

Jakarta, Gempita.co – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serius membentengi negara dari ancaman musuh. Hal ini diketahui setelah dia memesan peluru sebanyak 4 miliar butir kepada PT Pindad.

PT Pindad Indonesia telah membenarkan pihaknya telah menerima pesanan 4 miliar butir peluru dari Kementerian Pertahanan RI.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, nilai kontrak yang telah ditandatangani perusahaan dengan Kemenhan nilainya mencapai Rp 19 triliun dan kontrak ini harus dipenuhi hingga 2023 mendatang.

“Kemarin Pindad dapat order amunisi empat miliar butir, baru pertama sejak pindad berdiri,” kata Abraham di Jakarta (16/7/2020).

Namun 4 miliar butir peluru bagi Pindad sangat fantastis, karena jumlah tersebut merupakan jumlah total produksi amunisi dunia per tahunnya.

Sedangkan kapasitas produksi peluru PT. Pindad per tahunnya adalah sebanyak 300 juta butir. Dengan adanya peningkatan hingga 3 kali lipat tersebut banyak yang harus dipersiapkan.

Di hadapan anggota DPR, Kamis (16/7/2020), Prabowo juga mengungkapkan memesan kendaraan taktis ringan kepada PT Pindad.

Prabowo telah memesan 500 unit mobil perang dengan bracket senjata kaliber 7,62 dan konsul senapan serbu SS2-V4.

“Kita berharap Oktober 2020 sudah selesai,” ucap Prabowo kemarin.

Menhan Prabowo menegaskan, memilih Pindad karena ingin menghidupkan industri dalam negeri.

“Kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita. Jadi memang industri dalam negeri, harus dibangkitkan ya, kita dukung sektor pertahanan,” katanya.

Prabowo menyebut, selain buatan produk dalam negeri, pemerintah juga tetap membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah meminta Prabowo agar membeli alutsista yang dibuat oleh perusahaan dalam negeri.

“Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, direm dulu. Beli, belanja, yang produk-produk kita. Agar apa? Bisa memacu growth kita, pertumbuhan (ekonomi) kita,” harap presiden ketika itu.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali