Film KKN Tertahan 2 Tahun, Tembus 8 Juta Penonton dalam 20 Hari Tayang

Gempita.co – Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) ke 12 tahun 2022 menggelar webinar pertama secara daring, dengan judul “Perubahan Trend Film Indonesia Pasca Covid Melandai”, Belum lama Ini.

Webinar yang dipandu Susi Ivvaty tersebut, menghadirkan Awi Suryadi (Sutradara Film KKN di Desa Penari), Wiwit Setya (Ketua Sub Komisi Penyensoran LSF), dan Djonny Syafruddin (Ketua GPBSI) ini, diselenggarakan dalam rangkaian acara FFWI 2022 yang akan digelar pada 28 Oktober 2022.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ketua Pelaksana FFWI 2022, Wina Armada Sukardi menyatakan, webinar ini diselenggarakan ketika situasi perfilman Indonesia sedang booming.

Diawali dengan drama seri Layangan Putus yang dimainkan Reza Rahardian yang telah ditonton sekitar 16 juta orang di OTT. Disambung film KKN yang tayang di bioskop dan bisa menembus angka 8 juta lebih penonton.

Menurut Wina, gejala sukses film KKN menarik perhatian untuk didiskusikan, apa yang membuat ia meledak? Apa keistimewaanya?

Wina menganalisa, karakter sosiologis masyarakat Indonesia ada dua; yakni masyarakat agraris yang humoris, dan masyarakat yang gandrung hal mistis. Bukan rahasia, banyak orang berilmu secara akademisi, masih suka mengunjungi kuburan keramat, misalnya.

“Ini menunjukan hubungan pararel pada dua faktor ini. Dan ini pula yang menyebabkan dalam statistik film Indonesia yang meledak, umumnya adalah film komedi dan mistis, belakangan baru drama” kata Wina menganalisa.

Pada kesempatan yang sama, sutradara Awi Suryadi mengaku sama sekali tidak menduga film yang disutradarainya ‘KKN di Desa Penari’, bisa membuat penonton ramai-ramai ke bioskop.

“Bisa jadi karena orang sudah lama menunggu, karena sudah dua tahun tertahan untuk tayang. Bisa jadi momennya diputarnya tepat di libur lebaran. Saya tidak tahu pasti. Sebagai sutradara, saya hanya fokus pada kreatif, dan menghasilkan karya maksimal dengan budget yang sudah ditentukan,” ungkap Awi yangberumur 44 tahun ini.

Di luar semua itu, media sosial berpengaruh besar dalam ikut mensukseskan film KKN. “Film ini dibicarakan di mana-mana, engagement kuat sekali!” ujar Awi.

Sementara itu, Wiwit Setya (Ketua Sub Komisi Penyensoran LSF), menyebut data film dikuartal pertama tahun 2022, berdasarkan usia, adalah 70 persen untuk usia 13 tahun ke atas. “Dengan jumlah film yang telah disensor sebanyak 234 judul!” kata Wiwit.

“Film KKN sudah disensor pada 2020, namun tertahan tayang. Bersamaan dengan sensor film KKN, sebetulnya ada 16 judul film horor lainnya yang kita sensor. Total film nasional yang kita sensor pada masa itu adalah 68 judul!” jelas Wiwit lagi.

Sebagai Ketua GPBSI, Djohnny Syaffrudin menyambut gembira keberhasilan film KKN.
“Saya baru pertama kali lihat wajah Awi, anak muda ini sederhana dan sangat rendah hati. Semoga selalu begitu. Panitia FFWI harus bisa memberikan penghargaan kepada sukses film ini!”

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali