Jakarta, Gempita.co – Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia bersama dengan Ministry of SMEs and Start-up Korea dan ASEM SMEs Eco-Innovation Center (ASEIC) bekerjasama dalam Ecothon Indonesia 2021.
“Ini kompetisi model bisnis tipe hackathon untuk mendorong startup tahap awal dengan solusi Sustainable Consumption and Production,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop dan UKM Siti Azizah, dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.
Diantara 17 tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, Ecothon fokus pada SDG 12: SCP (Sustainable Consumption and Production) / Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan.
“Konsep SCP menghubungkan proses ekonomi dengan lingkungan dan sumber daya alam serta menyediakan instrumen kebijakan untuk mendorong produksi usaha yang lebih bersih dan konsumsi yang bertanggungjawab,” jelas Azizah.
Menurut Azizah, lebih dari 140 team startup mendaftar, kemudian disaring menjadi 35 team untuk mendapatkan kesempatan kursus e-learning dan dikurasi kembali menjadi 14 team yang mengikuti online Ecothon berupa kegiatan lebih dari 36 jam, mendapatkan coaching dan mentoring bersama expert lokal maupun skala internasional yang diakhiri dengan Demo Day.
“Ecothon Indonesia 2021 merupakan program skala internasional yang mendukung perkembangan eco-entrepreneurship di Indonesia untuk menjadi lebih inovatif, berdaya saing global dan berkelanjutan,” ucap Azizah.
Azizah sebagai salah satu juri pada acara final demo day Ecothon Indonesia, menyampaikan apresiasi dan ketertarikannya pada seluruh 14 team yang merupakan wirausaha muda inovatif yang sangat potensial dan harus terus di dorong untuk menjadi wirausaha mapan.
6 juri yang menjadi juri dalam acara final Demo Day Ecothon 2021 di Indonesia adalah. Ir. Siti Azizah, MBA, Deputi Bidang Kewirausahaan; Rebecca Koo, Team Leader ASEM SMEs Eco-Innovation Center; Kartika Anggraeni, International SCP Expert; Atika Benedikta, Angel Investment Network Indonesia (ANGIN); Sunhee Jung, Good Neighbors Global Impact Foundation; dan Arif Fajar Utomo, New Energy Nexus.
Biki yang menerapkan metode konservasi alam untuk melindungi buah dan sayuran agar lebih tahan lama, ditetapkan menjadi pemenang pertama. Untuk pemenang kedua ditetapkan Carbon Addons, yang menawarkan software untuk mengimbangi emisi karbon dari pembelian online melalui pembiayaan publik secara sukarela. Kausa, sebagai startup yang bergerak di fashion aksesoris yang menggunakan bahan-bahn recycle dan mengkombinasikan dengan budaya ditetapkan sebagai pemenang ketiga.
Selain ketiga pemenang tersebut, diputuskan Pemenang Spesial SCP yaitu Almagot Indonesia yang memproduksi maggot di dalam box untuk mengurai sampah rumah tangga, dan Mycelife yang memproduksi kemasan biodegradable dengan memanfaatkan komposit miselium dari jamur.
Gambaran pemenang Ecothon ini adalah gambaran Future SMEs Indonesia, banyak muncul ide-ide inovatif dan kreatif khususnya dari generasi muda Indonesia, dan ini harus terus support. B”Startup harus pantang menyerah dan terus semangat mengejar mimpinya,” pungkas Azizah.