Tanah Bumbu, Gempita.co – Ketahanan pangan, terutama berbasis protein menjadi fokus penguatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di tengah pandemi Covid-19.
Menggandeng TNI Angkatan Darat (AD), Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) berkolaborasi dalam program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan, sinergitas dengan berbagai lembaga menjadi akselerasi tercapainya pembangunan perikanan budidaya berdaya saing dan berkelanjutan.
“Ini bentuk komitmen kami sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat yang sinergis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para pembudidaya serta menggenjot produksi perikanan budidaya,” kata Slamet, Jumat (9/10).
Pelaksanaan program tersebut dilakukan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin bersama dengan Korem Antasari Kodam Mulawarman.
Dalam program TMMD ke 109 di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan kedua lembaga mendistribusikan 40 ribu ekor benih sebagai stimulus agar beban biaya produksi pembudidaya tidak terlalu berat dan meningkatkan semangat mereka.
Bantuan tersebut terdiri dari 15 ribu ekor benih nila dan 25 ribu benih ikan lele. Selain itu, dilakukan restocking 90,5 ekor benih ikan lokal di embung Desa Sumber Makmur Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu.
Benih-benih tersebut terdiri dari 55 ribu ekor benih ikan jelawat, 5,5 ribu ekor benih ikan baung dan 30 ribu ekor benih ikan papuyu.
“Mendistribusikan bantuan benih ke daerah – daerah adalah komitmen kami dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan melalui program TMMD ini sangat terbantu,” urai Slamet.
Sementata restocking benih ikan di perairan umum juga merupakan agenda prioritas rutin KKP. Tujunnya ialah untuk mendongkrak produktivitas perikanan budidaya nasional secara berkelanjutan serta menjaga ketahanan pangan pada masa pandemi.
Terlebih kegiatan perekayasaan perbenihan yang berkembang seperti di BPBAT Mandingan juga bertujuan untuk mendorong pengembangan spesies spesies lokal seperti ikan jelawat, baung dan papuyu.
“Saya akan terus dorong BPBAT Mandiangin dalam mengembangkan varian komoditas ikan lokal dan selanjutnya dilakukan restocking di perairan umum,” katanya.
Senada, Kepala BPBAT Mandiangin, Andy Artha Donny mengaku siap untuk terus melakukan perekayasaan teknologi perbenihan dalam pengembangan budidaya ikan lokal agar tak punah. Terlebih komoditas ini merupakan ikan yang digemari masyarakat Kalimantan Selatan.
“Harapannya, selain ikut berperan menjaga ketahanan pangan terutama sebagai ikan konsumsi, kami juga turut aktif dalam menjaga keseimbangan alam”, jelas Andy.
Atas berjalannya program tersebut, Mayjen Irwan SIP, M.Hum yang didampingi oleh Danrem Antarasari Kodam Mulawarman, Brigjen Firmansyah memastikan bahwa program TMMD merupakan salah satu program nasional untuk mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan wilayah perdesaan.
Program ini dilaksanakan oleh TNI AD dengan melibatkan masyarakat dan multistakeholder. Kegiatan TMMD di antaranya pembuatan jalan untuk masyarakat, perbaikan rumah, serta pemberdayaan masyarakat di bidang perikanan.
“Semoga bantuan benih ikan ini dapat memberikan manfaat sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga memenuhi kebutuhan gizi dalam mencegah paparan virus Covid-19 yang belum berakhir ini”, tegas Mayjen Irwan.