Malang, Gempita.co – Pelatih sementara Arema FC, Charis Yulianto menyebut skuat asuhannya sudah menunjukkan karakter khasnya dengan permainan keras, saat menjamu PON Jatim di Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (10/9) lalu.
Pada pertandingan uji coba itu, pemain Arema FC sempat terlibat ketegangan dengan pemain lawan pada 10 menit akhir. Emosi Dendi Santoso dkk sudah mulai terpancing setelah tensi pertandingan berjalan sangat tinggi.
Beruntung, percikan emosi itu tidak menjalar lebih luas. Berkat andil tim pelatih kedua tim, pertikaian antar pemain dapat dihindarkan hingga membuat pertandingan berjalan lancar lagi sampai menit akhir.
“Tidak masalah, karena bermain keras juga sesuai dengan karakter Arema. Yang penting, tetap dalam kontrol atau koridor permainan sepak bola,” kata Charis Yulianto.
Di satu sisi, emosi pemain menjadi tugas tambahan bagi Charis beserta tim pelatih Arema FC. Meski secara umum, ia memaklumi dengan tingkat emosional pemainnya, yang rata-rata masih berusia muda.
“Semua pemain (yang turun banyak) berusia muda yang (tingkat emosionalnya) masih labil. Saya juga tidak menyuruh mereka bermain seperti itu, yang penting sesuai karakter Arema,” ungkap Charis.
“Yang penting anak-anak bisa terus berkembang ke depan. Jadi, saya anggap ini masih dalam batas normal,” imbuh mantan bek Arema, PSM Makassar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta dan Persib Bandung tersebut.
Menghadapi tim yang mayoritas dihuni pemain U-21 itu, Arema FC memetik kemenangan dengan skor 2-0. Hasil itu merupakan kemenangan ketiga, setelah sebelumnya Arema FC mengalahkan tim U-20 dengan skor 5-2 (15/8) dan 7-0 atas tim Kaki Mas Dampit (29/8) lalu.