Gawat, Data Pengguna Tokopedia Dijual, Berikut Penjelasannya

ilustrasi/net

Jakarta, Gempita.co – Lebih dari 7 juta merchant dan 91 juta data pengguna Tokopedia dikabarkan dijual di situs gelap (dark web). Kabar ini diinfokan akun Twitter @underthebreach, yang dikenal dengan isu peretasan dan juga pertama kali menginformasikan kebocoran data pengguna Tokopedia.

Sebelumnya, akun ini melaporkan bahwa ada sebanyak 15 juta data pengguna Tokopedia yang bocor di dunia maya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dalam kicauan terbarunya, data pengguna dan merchant tersebut dijual dengan harga 5.000 dollar AS atau Rp 74 juta (kurs saat berita ini dibuat) di situs gelap.

Data yang dijual di situs gelap dikumpulkan peretas hingga bulan Maret 2020. Untuk diketahui, hingga akhir 2019 lalu, Tokopedia dilaporkan memiliki 90 juta pengguna.

Kejadian ini akan merugikan pengguna dan merchant Tokopedia. Mereka berpotensi mendapat serangan penipuan lewat e-mail yang didapatkan dari pasar gelap. Penjahat siber juga bisa memanfaatkan e-mail dan kata sandi korban untuk melakukan pemerasan dan penipuan terkait pencurian identitas.

“Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia,” kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.

Meski membenarkan adanya upaya pencurian, Tokopedia mengklaim bahwa informasi milik pengguna tetap aman dan terlindungi.

Nuraini mengatakan password milik pengguna telah terlindungi dan dienkripsi. Tokopedia juga menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun.

Kendati demikian, tidak ada salahnya untuk segera mengganti password dan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah untuk meningkatkan keamanan akun.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali