Gempita.co – Laut China Selatan akan dihiasi kekuatan militer antara Amerika Serikat (AS) dan China, saat ini dilaporkan kapal perang AS bergerak memasuki wilayah sengketa tersebut.
Dikutip dari GlobalNews, dari data pelacakan yang dirilis oleh South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), Kelompok Siap Amfibi (ARG) memasuki LCS pada hari Minggu (6/12/2020).
“Kapal-kapal tersebut adalah USS Makin Island yang berlayar dari arah Filipina utara dan USS Somerset yang masuk dari Filipina selatan,” tulis media China itu mengutip organisasi yang berbasis di Beijing, Senin (7/12/2020).
Langkah AS itu dilakukan setelah Pentagon mengumumkan bahwa Plt Menteri Pertahanan Christopher Miller menyambangi Indonesia, Filipina, dan Markas Komando Indo-Pasifik AS. Ini dilakukan Paman Sam untuk mempererat kembali hubungan dalam bidang pertahanan di wilayah LCS dan Indo-Pasifik lainnya.
Analis China melihat langkah tersebut sangatlah provokatif. Zhang Junshe, seorang peneliti senior di Institut Penelitian Studi Militer Angkatan Laut PLA, mengatakan bahwa langkah AS itu merusak perdamaian di kawasan.
“Masuknya kapal perang AS ke Laut China Selatan sekali lagi menunjukkan bahwa AS adalah perusak perdamaian dan stabilitas regional, dan tidak disambut baik oleh negara-negara kawasan yang baru saja bergabung dalam kerangka RCEP dengan China,” tutur Zhang.
Secara historis, hubungan Beijing dan Washington mengenai LCS jauh dari kata mesra. Tercatat terjadi beberapa aksi provokatif seperti pengintaian udara dan latihan militer saling dilakukan kedua negara di wilayah yang kaya hasil alam itu.
Bahkan akhir-akhir ini AS menyatakan akan mengaktifkan kembali Armada Pertama ALnya yang bertugas mengamankan Lautan itu dari China. Sementara itu meski jabatan Presiden Donald Trump tinggal sebentar lagi, hubungan AS – China sepertinya masih jauh dari kata harmonis sebab Joe Biden, juga sama kerasnya soal China.
Sumber: Berbagai Sumber