Gempita.co- Sistem rudal strategis Sarmat Rusia telah ditugaskan tempur. Hal itu diungkapkan Yuri Borisov, kepala perusahaan antariksa negara Rusia Roscosmos.
“Kompleks strategis Sarmat telah ditempatkan dalam tugas tempur,” kata Borisov dalam sebuah acara pendidikan seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (2/9/2023).
Rusia menguji coba rudal Sarmat yang berkemampuan nuklir sepanjang tahun 2022. Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan menjaga kesiapan tempur dan meningkatkan triad nuklir negaranya, yang disebutnya sebagai penjamin utama kedaulatan negaranya.
Sarmat adalah sistem rudal berat dengan rudal balistik berbahan bakar cair antarbenua yang berbobot lebih dari 200 ton. Sistem ini dimaksudkan untuk menggantikan rudal Voevoda (juga dikenal sebagai Setan) di pasukan rudal strategis Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, rudal baru ini mampu mencapai sasaran pada jarak jauh dengan menggunakan berbagai lintasan penerbangan dan dijamin mampu mengatasi sistem pertahanan rudal yang ada dan yang akan datang.
Dengan jangkauan sasaran yang paling jauh, Sarmat juga diharapkan dapat memperkuat kemampuan tempur kekuatan nuklir strategis Rusia.
Pekerjaan pengembangan eksperimental pada proyek Sarmat dimulai pada tahun 2011, sedangkan uji peluncuran pertama rudal Sarmat dilakukan pada bulan April 2022.
Sebelumnya, pada bulan Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa bahwa generasi baru rudal balistik antarbenua Sarmat Rusia, yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir, akan segera dikerahkan untuk tugas tempur.
“Peluncur Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur dalam waktu dekat,” ucap orang nomor satu Rusia tersebut.
Putin berulang kali mengatakan sejak awal konflik Ukraina bahwa Rusia siap menggunakan segala cara, termasuk senjata nuklir, untuk mempertahankan integritas teritorialnya.