Gedebog Pisang Bikin Gubernur Khofifah Kaget, Ada Apa?

Karena vaksinnya hingga sekarang belum ditemukan, maka pencegahan yang paling efektif adalah kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan/Foto: net

Gempita.co – Di pasar Amerika Serikat harga gedebog atau batang pohon pisang mencapai Rp 85 ribu, membuat tercengang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Hal itu ia sampaikan di laman postingan Instagram miliknya pada Sabtu (4/9/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Orang Indonesia nangis lihat harga potongan kecil gedebog pisang yang harganya hampir seratus ribu rupiah di Amerika Serikat ini,” tulis Khofifah.

Gedebog pisang harga fantastis di pasar Amerika Serikat.(Dok.Instagram Khofifah)
Gedebog pisang harga fantastis di pasar Amerika Serikat.(Dok.Instagram Khofifah)

Ia menambahkan, di sana potongan batang pisang dijual di Hornbill Asian Market, USA seharga $5,95 kurang lebih setara dengan Rp 85.000.  “Bagaimana, tertarik jadi eksportir gedebog pisang?” tawar Khofifah.

Masyarakat Indonesia sepertinya belum banyak tahu segudang manfaat batang pohon pisang. Padahal, kandungan gizi batang pohon pisang sama banyaknya dengan buahnya sendiri.

Masyarakat di Amerika Serikat sudah mempercayai dari dulu jika batang pisang bisa dijadikan sebagai obat ramuan yang bisa mengobati berbagai penyakit berbahaya hingga makanan yang lezat.

Setiap bagian dari pohon pisang memang sangat berguna. Mulai dari buah hingga batang pohon pisang. Maka tak heran jika batang pohon pisang di sana memiliki harga fantastis. Harga tersebut bahkan bisa dikatakan sama rata dengan harga satu kilo daging sapi.

Di Amerika Serikat batang pohon pisang dipotong kecil, kemudian dikemas dengan plastik dan dijual di swalayan.Tentu ini sangat berbeda halnya dengan di Indonesia.

Pohon pisang yang tak lagi berbuah biasanya ditebang atau dibuang begitu saja. Oleh sebab itu Khofifah Indar Parawansa mengajak petani lokal memanfaatkan kesempatan ekspor gedebog pisang.

Sumber: Times Indonesia

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali