Gedung Capitol Dijaga Ketat, Jelang Pelantikan Joe Biden

Gempita.co – Setelah terjadi serangan terhadap Gedung Capitol oleh pendukung Trump dan lima orang tewas, kini pengamanan luar biasa diberlakukan untuk pelantikan Biden pada 20 Januari.

Ancaman kekerasan yang terus berlangsung ini membuat Don Williams, seorang penduduk kota Seattle, khawatir.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Banyak orang yang menjadi pendukung Donald Trump, semakin sangat marah. Mereka berbahaya. Menurut saya, mereka tidak akan diam saja.” katanya.

Ditambahkan oleh Don Williams, massa pendukung Trump berusaha memperlemah usaha Presiden terpilih Joe Biden untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi negara.

Sakura Schlegel, yang juga tinggal di Seattle mengungkapkan, Trump terus menerus mengatakan Biden adalah presiden yang tidak sah. Padahal, itu baru permulaan masa jabatannya.

Sementara itu, Ramon Sanchez, imigran Kuba yang tinggal di Miami, Florida, mengaku cemas akan politik progresif yang dijalankan oleh Biden.

“Saya perkirakan akan ada bencana ekonomi, politik, dan sosial karena alasan sederhana, dia seorang sosialis,” ucap dia.

Tetapi seorang penduduk Miami lainnya, Eric Castro mengatakan, siapapun yang menjadi presiden, orang itu harus dihormati. Dia berharap Biden akan sukses.

“Saya berharap dia sukses besar. Dia presiden kita sekarang, sebagaimana saya menghormati Presiden Trump, saya berharap Joe Biden melakukan yang terbaik untuk Amerika. Kita harus menang,” sebutnya.

Di Santa Monica, California, seseorang yang cuma memberikan nama kecilnya, Art, menyerukan agar Biden menanggapi masalah-masalah mendesak yang dihadapi Amerika.

“Nomor satu adalah virus. Kita harus menghadapinya dengan lebih baik. Kita tidak bisa bicara saja. Kita harus melakukan sesuatu. Biden akan melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah itu,” kataya.

Di tengah-tengah ancaman kekerasan di Washington, DC dan di seluruh negara, suasana nasional kelam. Warga Amerika sadar akan kekacauan yang mereka hadapi dan berharap pemerintah bisa mengatasinya.

Orang-orang Amerika sekarang ini merasa tegang, menjelang pesta demokrasi yang biasanya diselenggarakan secara meriah.

Sumber: VoA

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali