Gempita.co – Enam tokoh dipilih Pemerintah Indonesia untuk menerima anugerah Pahlawan Nasional 2023, berdasarkan kontribusi monumental mereka terhadap negara dan perjuangan yang dilalui dalam menghadapi kolonialisme serta memperjuangkan kemerdekaan dan identitas nasional Indonesia.
1. Ida Dewa Agung Jambe dari Bali
Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung ke-2. Ia dikenal akan kepemimpinannya selama Perang Puputan Klungkung pada 21 April 1908. Perang ini menjadi simbol perlawanan Bali terhadap kolonialisme Belanda.
Pemulangan keris pusaka Kerajaan Klungkung, yang dirampas oleh Belanda, telah menjadi simbol pengakuan dan penghormatan atas keberanian dan pengorbanan yang telah dibuat oleh Agung Jambe.
2. Bantaha Santiago dari Sulawesi Utara
Sebagai Raja Manganitu, Bantaha Santiago memimpin perlawanan melawan VOC dengan bersekutu bersama raja-raja lokal di Sangihe.
Perjuangannya berakhir tragis dengan eksekusi oleh Belanda. Namun semangatnya terus menginspirasi sebagai epitome perlawanan terhadap penjajahan.
3. Almarhum M. Tabrani dari Jawa Timur
Dikenal sebagai jurnalis pejuang bahasa asal Pamekasan, Madura, M. Tabrani memainkan peran kunci dalam mempopulerkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan nasional.
Aktivitasnya dalam dunia jurnalistik tidak mereda bahkan setelah Indonesia merdeka, mengukir nama dalam sejarah sebagai pemimpin redaksi Harian Merdeka, yang didirikan oleh Presiden Soekarno.
4. Ratu Kaliyamat dari Jawa Tengah
Perjuangan Ratu Kaliyamat, putri Sultan Trenggana, melawan Portugis tidak hanya menunjukkan keberanian militernya, tetapi juga dedikasinya terhadap pendidikan dan kepemimpinan.
Pertama tahun 1551 Ratu Kalinyamat bersama Johor mengirim pasukan ke Malaka, kedua tahun 1564–1565 membela dan mengirim pasukan ke Hitu, ketiga tahun 1568 mengirim pasukan ke Malaka, dan keempat tahun 1574 mengirim pasukan ke Malaka.
Sebagai putri dari Sultan Trenggana, Ratu Kalinyamat dipercaya mendidik Pangeran Arya atau Pangeran Jepara, putra Sultan Hasanudin dari Banten. Pada tahun 1579, ketika Ratu Kalinyamat telah meninggal dunia, Pangeran Arya yang bergelar Pangeran Jepara menjadi penguasa Jepara menggantikan Ratu Kalinyamat.
5. KH. Abdul Chalim dari Jawa Barat
KH Abdul Chalim Leuwimunding dikenal atas perannya dalam memobilisasi Laskar Hizbullah di Majalengka dan Cirebon, serta dedikasinya untuk pendidikan dan ekonomi.
Pemikirannya dalam bidang politik juga memberikan sumbangsih yang tidak terukur dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
6. KH Ahmad Dhana dari Lampung
KH Ahmad Hanafiah meraih pengakuan atas upayanya mengusir penjajah dan kontribusinya yang luas dalam memajukan masyarakat Lampung, baik dalam konteks religius maupun sosial.
Pengumuman resmi penganugerahan gelar Pahlawan Nasional 2023 akan diselenggarakan pada upacara kenegaraan di Hari Pahlawan 10 November lusa. Penganugerahan ini merupakan salah satu cara bagi bangsa ini untuk mengenang dan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah mengorbankan segalanya untuk negeri yang kita cintai ini. (*)