Gembong KKB Akui Sandera Pilot Susi Air di Pegunungan Papua, Dijadikan Jaminan Perundingan

Gempita.co – Pilot maskapai Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin, diklaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disandera sebagai jaminan perundingan.

Dikutip BBC News, juru bicara KKB Sebby Sambom mengatakan, pilot tersebut aman disandera di tempat terpencil, menjadi tanggung jawab KKB.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

”Pilot itu aman. Itu tanggung jawab kami, organisasi kami TPNB-OPM. Dia disandera di tempat yang terpencil ” kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kepada BBC News Indonesia, Rabu (08/02).

Sebby Sambom, mengatakan lima penumpang Susi Air tidak disandera.

“Lima penumpang itu orang asli Papua, mereka tidak disandera karena kami berjuang untuk orang asli Papua, kecuali mereka menjadi mata-mata dan polisi Indonesia itu baru kami tembak,” kata Sebby, Rabu lalu.

Adapun pilot berkebangsaan Selandia Baru bernama Philips Max Marthin disandera dan tidak akan dilepaskan sampai Selandia Baru dan negara-negara lain bertanggung jawab.

“New Zealand [dan] Australia bertanggung jawab atas kematian satu juta lebih penduduk orang asli Papua selama 60 tahun di tangan pemerintah kolonial Republik Indonesia.

“Selama ini Australia, New Zealand, Amerika, Eropa mendukung Indonesia kirim senjata, melatih tentara, polisi bunuh orang Papua, orang asli Papua selama 60 tahun. Kami tunggu Australia, New Zealand, Amerika, Eropa bicara. Perserikatan Bangsa-Bangsa, bicara,“ cetus Sebby.

KKB, lanjut Sebby, punya tuntutan.
“Pilot itu penjaminan untuk kami bicara di meja perundingan antara kami dan Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.“

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali