Jakarta, Gempita.co – Gerebek lumpur dilakukan petugas gabungan, elemen masyarakat, hingga pemangku kepentingan lainnya (stakeholder) di sepanjang 1.737 meter Kali Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (26/9/2021).
Kegiatan diikuti secara sukarela sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing guna mengantisipasi dampak terjadinya genangan saat musim hujan.
Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, kata ‘gerebek’ dalam kegiatan ini diartikan sebagai upaya kolaborasi dalam antisipasi genangan yang kerap terjadi saat musim hujan.
Tidak hanya pasukan pelangi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diantaranya terdiri dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sumber Daya Air (SDA), Unit Pemeliharaan Kawasan (UPK) Badan Air, Pertamanan dan Hutan Kota, kegiatan diikuti sejumlah elemen masyarakat hingga stakeholder.
“Kata-kata ‘grebeg’ berarti semua ikut terlibat, baik itu dari petugas pemerintah maupun dari masyarakat dan stakeholder. Jadi semuanya turun bergerak bersama mengantisipasi genangan di musim hujan. Ada dua ratus orang yang ikut kegiatan ini,” kata Ali saat ditemui di KBN, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (26/9/2021), dikutip RRI.co.id.
Ali menjelaskan, petugas menormalisasi kali yang sebelumnya dipenuhi lumpur, sampah, dan tanaman air eceng gondok menggunakan alat berat beckhoe amphibi dan manual.
Dengan begitu, diharapkan aliran air kali kembali berfungsi normal sehingga tidak menyebabkan luapan yang berdampak genangan di KBN maupun pemukiman warga.
“Gerebek lumpur ini juga ada di tingkat kelurahan dan kecamatan, bukan hanya tingkat kota. Antisipasi genangan ini juga sudah kita kerjakan sejak musim panas kemarin,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT. KBN (Persero) Alif Abadi menerangkan gerebek lumpur dan sampah merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan investor dan masyarakat yang berada di dalam maupun luar KBN.
Antisipasi genangan itu pun diwujudkan dengan penyediaan sejumlah mesin pompa stasioner yang dapat dioperasikan selama 24 jam.
“Saya ucapkan Terima kasih karena bisa berkolaborasi dalam mengantisipasi genangan melalui kegiatan gerebek lumpur ini. Ini merupakan suatu bentuk peningkatan kualitas pelayanan baik kepada investor maupun masyarakat sekitar,” tambahnya.