Gempita.co – Filipina memberi peringatan kepada Tiongkok karena tidak juga menghentikan aktivitas militer di Laut China Selatan.
Sekitar 240 orang bersenjata akan dikirim ke Pangkalan Scarborough dan Kepulauan Spratly.
Orang-orang ini terdiri dari nelayan lokal yang dilatih menjadi seperti prajurit angkatan laut untuk melawan kapal penangkap ikan dari Tiongkok.
Tiongkok memang semakin agresif menggali kekayaan bawah laut di perairan sengketa, sejak berhasil memiliterisasi Laut China Selatan.
Tahun lalu, setidaknya 100 kapal penangkap ikan Tiongkok dengan kekuatan persenjataan militer berlayar di sekitar Pulau Thitu milik Filipina.
Hal ini membuat Filipina geram dan melawan dengan metode yang sama, yakni mempersenjatai para nelayan alias menjadikan mereka milisi maritim.
Namun, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan pihaknya tak punya anggaran untuk memiliterisasi para nelayan.
Pengembangan langkah yang diumumkan Giovanni pun tak masuk ke dalam perencanaan pemerintah.
Kendati demikian, pengumuman tersebut sudah cukup bagi peneliti untuk memprediksi akan adanya gesekan langsung antara Filipina dengan Tiongkok.
Chen Xiangmiao dari Institut Nasional untuk Studi Laut China Selatan menyebut bentrokan tak resmi akan makin sering terjadi antara kedua negara tersebut.