Jakarta, Gempita.co – Merger Gojek dan Tokopedia sedang minta persetujuan investor untuk melakukan merger sehingga bisa menciptakan perusahaan internet terbesar di Indonesia.
Sekarang mereka secara resmi mencari persetujuan soal kesepakatan itu dari para pemegang saham lewat sesuatu yang disebut paket persetujuan, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (12/4/2021)
Tim manajemen sudah selaras dengan strategi. Begitu juga dewan startup itu telah memberikan dukungan yang signifikan, lanjut sumber.
Kedua perusahaan teknologi rintisan asal Indonesia itu punya investor yang sama, yakni Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.
Tokopedia juga didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd, yang punya unit e-commerce sendiri, yakni Lazada.
Dua perusahaan rintisan paling berharga itu sedang dalam tahap akhir dalam penyelesaian merger, sehingga bisa menjadikan mereka entitas terbesar dalam e-commerce dan ride-hailing di Indonesia.
Kedua perusahaan telah membahas berbagai skenario dengan tujuan membuat daftar entitas gabungan di Jakarta dan Amerika Serikat, yang bisa punya nilai USD40 miliar atau sekitar Rp584 triliun (kurs Rp14.600 per USD1).
Gojek juga dilaporkan telah berdiskusi dengan pesaingnya, Grab Holdings Inc, soal kemungkinan merger. Namun pembicaraan mereka berlarut-larut sehingga rencana merger pun gagal.
Kesepakatan Gojek dan Grab akhirnya kandas mungkin saja karena adanya pertentangan dalam hal aturan karena menggabungkan dua penyedia utama angkutan on-demand dan layanan pengiriman di beberapa pasar Asia Tenggara.
Grab juga akan listing lewat merger dengan Altimeter Capital, dalam kesepakatan sekiar USD40 miliar, kata orang-orang yang tahu masalah ini.
Sumber: bloomberg/uzone