Gubenur Banten: Kebijakan Mudik Dilarang Tapi Wisata Dibuka Bikin Bingung..

Wahidin Halim. istimewa

GEMPITA.CO-Gubernur Banten, Wahidin Halim menilai kebijakan larangan mudik namun pariwisata yang tetap dibuka membuat pemerintah daerah bingung.

Pasalnya seperti diketahui, Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik, namun di sisi lain, sektor pariwisata justru dibuka dan diperbolehkan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Oleh karena itu, Wahidin Halim mengaku bingung bagaimana penataan penerapan kedua kebijakan tersebut di wilayahnya.

Wahidin Halim menyampaikan hal tersebut saat dirinya menjadi bintang tamu di acara Mata Najwa yang diunggah ulang di kanal Youtube Najwa Shihab pada Kamis, 15 April 2021.

Pertama, Wahidin Halim mengaku menghormati kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dan tentu akan menaati kebijakan tersebut.

“Yang kedua, harus dipahami bahwa positioning Banten itu sangat strategis itu di wilayah ujung barat, yang memiliki pantai 561 kilometer dengan wisata yang sangat-sangat terbuka,” ujarnya, dikutip BERITA DIY dari kanal Youtube Najwa Shihab.

Kemudian, Wahidin Halim mengatakan kekhawatirannya bahwa warga Jakarta yang tidak mudik, diprediksi akan berbondong-bondong berwisata ke Banten.

“Yang ketiga, ketika masyarakat atau rakyat Jakarta tidak pulang mudik, pilihannya cuma satu, berbondong-bondong datang ke Banten, wisata,” ucapnya.

Hal itu dilakukan masyarakat, lantaran adanya larangan mudik, tetapi tempat wisata tetap dibuka.

“Ditambah lagi dengan masyarakat yang ada di Banten. Orang Banten kalaupun tinggal di BSD, atau di mana, itu kan jutaan orang, yang juga hampir tiap minggu pilihan wisatanya pasti ke daerah Banten, karena lebih dekat dan juga terjangkau secara ekonomi,” tutur Wahidin Halim.

Dia pun mempertanyakan bagaimana penataan penerapan dua kebijakan tersebut, dan mengusulkan untuk menyelaraskan kedua kebijakan Pemerintah itu.

“Ini bagaimana menatanya? Kalau saya sih usulkan kalau dilarang, dilarang semuanya. Kalau dibuka, dibuka semuanya, dengan berbagai konsekuensi,” kata Wahidin Halim.

Menurutnya dengan kebijakan saat ini, akan sulit dilakukan penerapannya, terutama di tempat wisata yang kerap dikunjungi banyak pengunjung.

Wahidin Halim pun mengatakan pihaknya telah mencoba melakukan monitor mulai dari perjalanan sampai di area wisata, dan melakukan penataan penerapan protokol kesehatan di area wisata tersebut.

“Tapi karena lahan wisata kita sangat terbuka, ada kesulitan kita melakukan kontrolnya, apalagi penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Hal itu adalah karena, Banten diprediksi akan menjadi pilihan berwisata bagi masyarakat yang tidak mudik saat Idul Fitri 2021 nanti.

“Satu pasal, dekat dengan Jakarta, tempat orang-orang yang tidak mudik, dan pasti menurut saya Banten jadi pilihan,” ucap Wahidin Halim.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali