Gempita.co- Kompetisi di matras gulat mulai menjadi fokus perhatian, meningkahi persaingan ketat perebutan posisi puncak dalam klasemen pengumpulan medali PON XX, Papua.
Sebanyak 18 medali emas dari matras cabor Olimpiade ini menjadi incaran para pegulat nasional dari Kaltim, Jatim, Kalsel, Jabar, DKI Jaya dan kuda hitam Jateng.
Di sisi lain, semakin masifnya penularan Covid-19 di pentas PON XX ini membuat panpel cabor gulat di Merauke meningkatkan kewaspadaan.
Sebanyak 18 set medali dari matras gulat secara resmi mulai diperebutkan Jumat (8/10/2021) sore hingga 14 Oktober mendatang di GOR Head Sai, Merauke. Ke-18 medali emas diperebutkan oleh 106 pegulat dari 15 provinsi, termasuk tuan rumah Papua yang tentunya tak ingin kehilangan peluang menggapai medali emas. Dari 18 kelas di tiga kategori, akan terjadi duel di antara para pegulat nasional yang terakhir berlaga di Asian Games XVIII-2018, Jakarta.
Pertemuan teknik dilakukan Kamis siang ini, sekaligus pengarahan untuk para pelatih oleh Technical Delegate (TD) Yahya Madjid dan Gusti Randa, Ketua Binpres PP PGSI, yang mewakili Ketua Umum PP PGSI Trimedya Panjaitan. Ihwal perlunya penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat untuk menghindari penularan Covid-19, di antara yang patut disampaikan.
Seperti dikemukakan Yahya Madjid sejak awal, gelaran kompetisi cabor gulat akan menerapkan prokes ketat. Seluruh pegulat, ofisial, dan perangkat pertandingan wajib menjalani tes usap antingen sebelum pertandingan. Demikian juga dengan jajaran pelaksana pertandingan.
Kebijakan untuk menghadirkan penonton, walau hanya mengisi sebagian dari kapasitas GOR Head Sai, memang sudah diputuskan. Namun, penonton yang akan diberi tanda masuk harian disyaratkan harus yang sudah divaksin dan terhubung dengan aplikasi pedulilindungi. Yahya Madjid terus melakukan koordinasi dengan penanggung-jawab keamanan dan kesehatan klaster Merauke.
Seperti diketahui, ajang PON XX Papua tak terhindari dari penularan Covid-19, di mana sudah hampir 40 orang yang terdiri dari atlit, ofisial, panpel dan wartawan, terpapar virus berbahaya itu. Hingga Kamis pagi ini, dari keseluruhan yang terpapar Covid-19, empat di antaranya dari klaster Merauke.
Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Nevile A. Mustika, dua di antara keempat orang itu adalah panpel inti cabor catur, serta seorang wasit wushu dan ofisial catur Kalteng. Cabor wushu sudah selesai dipertandingkan di GOR Head Sai, Merauke, itu.
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT, direncanakan membuka resmi persaingan 18 set medali dari matras gulat PON XX Papua ini pada Jumat sore, didahului sambutan Kabinpres PP PGSI Gusti Randa dan laporan TD, Yahya Madjid.