Gunung Merapi Level 3, Ratusan Warga Zona Rawan Dievakuasi

Yogyakarta, Gempita.co – Seiring meningkatnya aktivitas Gunung Merapi sejak Kamis, (5/11/2020), ratusan warga masuk kategori rentan dari zona rawan akan dievakuasi.

Gunung yang berlokasi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tersebut kini berstatus Siaga atau level 3.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Safrudin mengatakan ada total sembilan desa di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten yang masuk zona rawan dan diprediksi terdampak aktivitas Merapi.

Kelompok rentan yang dievakuasi lebih dulu terdiri dari warga lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

“Hari ini 79 warga yang rentan dari Desa Krincing sudah dievakuasi ke desa lain di zona aman. Warga rentan dari desa lainnya menyusul,” kata Safrudin kepada Anadolu Agency, Jumat.

Mereka akan ditempatkan di pengungsian dengan kapasitas yang dibatasi agar bisa menerapkan aturan jaga jarak dan mengurangi risiko penularan Covid-19.

Sementara itu, BPBD Yogyakarta mencatat ada 150 warga yang rentan di Kecamatan Cangkringan, Sleman yang akan dievakuasi pada Minggu atau Senin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta Biwara Yuswantana mengatakan barak untuk hunian sementara tengah disiapkan dengan fasilitas MCK, dapur umum, dan kebutuhan lainnya.

Sementara itu, warga lainnya yang tidak termasuk dalam kategori rentan masih boleh tinggal di desa mereka, namun diminta untuk siaga.

“Mereka tetap harus siaga dan siap evakuasi sewaktu-waktu. Jadi tas darurat, transportasi, dan lain-lain juga disiapkan,” kata Biwara.

Sekitar 300 ekor ternak sapi perah milik warga juga akan dievakuasi dari kawasan rawan tersebut.

Pada Kamis malam, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menetapkan status tanggap darurat bencana usai aktivitas Gunung Merapi naik level sejak Kamis siang.

Pemkab Sleman telah menyiapkan dana darurat sebesar Rp30 miliar untuk menangani situasi ini.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga tidak panik dengan informasi ini, namun tetap waspada dan memantau peringatan dini dari BPBD setempat.

Pada Kamis, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas vulkanik Merapi terus meningkat dan dapat memicu proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif.

Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas diprediksi mencapai 5 kilometer.

Sumber: Anadolu Agency

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali