Gempita.co – Ancaman kelompok militan Islam Hamas akan mengeksekusi seorang tawanan Israel setiap kali Israel mengebom rumah warga Palestina tanpa peringatan.
Israel sendiri mengerahkan 300.000 tentara cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memberlakukan blokade di Jalur Gaza, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka merencanakan untuk melakukan serangan darat.
Bentrokan tersebut, yang telah merenggut lebih dari 1.500 nyawa, mendorong munculnya deklarasi dukungan internasional kepada Israel setelah serangan dahsyat yang dilakukan Hamas pada akhir pekan. Namun mereka juga menyerukan untuk mengakhiri pertempuran dan memberikan perlindungan terhadap warga sipil.
Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 warga Israel, dengan sedikitnya 2.600 orang terluka, dan puluhan lainnya ditawan. Di antara korban tewas di Israel terdapat 260 orang yang sebagian besar adalah anak muda yang ditembak mati di sebuah festival musik di gurun pasir, dan beberapa di antara sandera juga diculik.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas dendam dalam pidatonya yang berapi-api, menuduh Hamas yang didukung Iran mengeksekusi anak-anak yang diikat dan kekejaman lainnya. “Musuh keji ini menginginkan perang dan mereka akan berperang,” katanya.
Sumber: voa