Jakarta, Gempita.co – Jakarta, Gempita.co – Mousa Abu Marzouk anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) seraya menekankan dilanjutkannya perlawanan bersenjata menyebut Tepi Barat Sungai Jordan sebagai jantung perlawanan terhadap rezim Zionis Israel.
“Dialog untuk rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas berlanjut selama bertahun-tahun dan perundingan terbaru untuk melawan rencana normalisasi hubungan sejumlah negara Arab dengan Israel serta rencana pendudukan Tepi Barat sukses,” papar Mousa Abu Marzouk Kamis (1/10/2020) dalam wawancaranya dengan Kantor Berita Shahab.
“Faksi-faksi Palestina harus berusaha membentuk strategi nasional bersama dan Dewan Nasional serta harus dibentuk persatuan nasional di resistensi rakyat Palestina,” ungkap Abu Marzouk.
Anggota Hamas ini terkait normalisasi hubungan sejumlah negara Arab dengan Israel menjelaskan, rakyat Palestina harus melawan aksi-aksi normalisasi hubungan karena Amerika ingin menciptakan kesulitan di kawasan Asia Barat.
“Hamas dan pejuang muqawama tidak akan meninggalkan perlawanan bersenjata hingga tercapainya hak-hak legal bangsa Palestina,” tambah Abu Marzouk.
Fatah dan Hamas baru-baru ini menggelar perundingan di Istanbul, Turki dan di Doha, Qatar. Di perundingan tersebut ditekankan usaha dan langkah bersama untuk membela hak serta kepentingan bangsa Palestina serta melawan ancaman dan kendala di isu Palestina hingga terealisasinya kebebasan, kemerdekaan dan pembentukan negara independen Palestina dengan ibukota al-Quds.