JAKARTA, Gempita.co – Mulai hari ini, Rabu (21/7/2021) PT KAI Commuter Indonesia melakukan rekayasa pengoperasian seluruh perjalanan Commuterline (KRL) Jabodetabek.
Anne Purba, VP Corporate Secretary KAI Commuter mengatakan, rekayasa operasi KRL tersebut berlaku selama masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan juga pekan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
Adapun pola operasional KRL Jabodetek mulai besok pada hari kerja adalah menjalankan 839 perjalanan KRL dengan 90 rangkaian kereta. Jam operasional KRL tetap dimulai pada pukul 04.00-21.00 WIB.
Sementara untuk Sabtu, Minggu, dan hari libur, KAI Commuter mengoperasikan 778 perjalanan KRL dengan 82 rangkaian kereta.
Dengan jam operasional yang sama, disertai penyesuaian frekuensi perjalanan di luar jam sibuk.
“Selama periode ini KRL tetap beroperasi hanya untuk masyarakat yang bekerja pada sektor esensial dan kritikal, dengan aturan mengenai syarat dokumen perjalanan tetap berlaku,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan resminya, Selasa (20/7/2021).
Sejak awal berlakunya PPKM Darurat yang membuat persyaratan dokumen perjalanan harus dilengkapi pengguna KRL, volume penumpang kereta berkurang secara signifikan.
KRL Jabodetabek mencatat penurunan volume penumpang terjadi sebesar 43%.
Perbandingan ini didapat dari angka rata-rata volume pengguna dalam 13 hari pertama pemberlakuan PPKM darurat dibandingkan 13 hari terakhir sebelum berlakunya PPKM darurat.
Baca juga: UPDATE Tinggi Muka Air Seluruh Pintu Air di Jakarta, Bogor dan Depok Rabu 21 Juli 2021
“Hingga saat ini, volume penumpang terendah untuk KRL Jabodetabek selama PPKM Darurat sebanyak 47.859 penumpang, yakni pada 18 Juli lalu,” jelas Anne.