Gempita.co – Tim judo Indonesia hanya mampu membawa pulang 1 medali emas, 5 perunggu dari ajang SEA Games ke-32 Kamboja yang akan ditutup malam ini.
Medali emas semata wayang itu dipersembahkan judoka asal Bali Dewa Kadek Rama yang tampil di kelas 66 kg putra.
Hasil ini tentunya cukup menghawatirkan di tengah ketatnya persaingan judo di kawasan Asia Tenggara.
Pada SEA Games sebelumnya di Vietnam, judo Indonesia masih bisa membawa pulang 3 medali emas.
Jebolnya prestasi judo Indonesia di SEA Games Kamboja ini memaksa Ketua Satu Pengprov PJSI Bali, Nengah Sudiartha.
Menurut Nengah, judo Indonesia kini dalam kondisi menghawatirkan, sudah lampu merah dan membutuhkan perhatian lebih serius dari pengurus pusat PJSI.
“Dengan hasil buruk ini tentunya diperlukan evaluasi menyeluruh dan terbuka. PJSI perlu menerima masukan dan saran dari semua pihak, jangan alergi terhadap kritikan sejauh untuk kemajuan judo Indonesia lebih baik ke depan,”kata Nengah.
Selama ini, lanjut Nengah, saran dan masukan dari pihak luar jangan dimaknai berseberangan apalagi bermusuhan dengan pengurus.
“Evaluasi menyeluruh yang dimaksud adalah penilaian objektif pemanggilan atlet, indikatornya harus jelas, begitu juga halnya dengan penentuan pelatih, harus berdasarkan track record, bukan ditentukan semata-mata hanya berdasarkan pada mantan atlet pelatnas, memiliki lisensi tapi juga teruji dengan menghasilkan atlet berprestasi, mampu mengaplikasikan program yang telah disusun,”tambahnya.
Prinsipnya seperti dikatakan Nengah, kita tidak perlu mencari siapa yang salah karena sesalah apapun seseorang tentu akan mencari pembenaran atau kambing hitam.
Tapi carilah apa yang salah sehingga kita bisa sama-sama memperbaikinya.
Nengah juga tidak menampik bahwa kesalahan serupa sudah berulang kali terjadi sehingga prestasi judo Indonesia makin memburuk.
“Padahal pada saat pelantikan Oleh KONI Pusat, Ketua Umum PB.PJSI Pak Maruli Simanjuntak pernah berucap bahwa selama kepengurusannya, judo Indonesia harus lolos kualifikasi Olimpiade,”tandasnya.
Ketua Umum PB.PJSI yang memang super sibuk karena posisinya jabatan sebagai Pangkostrad tentu membutuhkan tim yang kuat dan solid.
Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah pembisik yang benar dan kompeten, tidak berdasarkan pada kepentingan individual atau kelompok sehingga Ketua Umum benar-benar mendapatkan masukan yang tepat.
Pada bagian akhir Nengah mengingatkan juga bahwa mulai dari manajer tim, pelatih hingga ofisial pendamping harus bertanggung jawab atas hasil yang buruk di SEA Games Kamboja ini.
Mereka harus berani melaporkan kondisi yang sebenarnya kepada Ketua Umum PB.PJSI dan bukan mencari alasan yang dibuat-buat.