Hindari Bahaya di Musim Hujan, Ban Mobil Perlu Diperhatikan

Hujan mengguyur Jakarta
Ilustrasi

Jakarta, Gempita.co – Ban yang menggelinding di musim hujan semakin harus Anda perhatian. Air hujan yang turun akan melapisi permukaan jalan sehingga daya cengkeram ban berkurang. Jika tidak berhati-hati, mobil yang dikendarai dapat mengalami kecelakaan lalulintas.

Karena itu, langkah pertama yang harus dicamkan bila berkendara di tengah guyuran hujan adalah mengurangi kecepatan. Disarankan agar kecepatan cukup berkisar di angka 40 km/jam hingga 60 km/jam agar mobil lebih mudah dikendalikan saat melaju maupun bermanuver.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dianjurkan Anda untuk melengkapi pencegahan berikutnya.

Coba perhatikan kembang ban, apakah ketebalannya masih layak atau sudah mulai gundul? Kalau perlu, gantilah ban mobil yang sudah tampak botak. Di setiap dinding ban ada tanda yang dapat dijadikan patokan menentukan sudah aus atau tidaknya ban.

Bukan apa-apa, kembang ban membuat permukaan ban tidak rata. Inilah yang membuat gesekan antara ban dan permukaan jalan menjadi tidak licin. Kembang ban menghindari mobil selip.

Terkait dengan kembang adalah alurnya (pattern). Ban dengan spesifikasi Mud Terrain (MT) sangat tidak direkomendasi untuk musim hujan. Maka, gunakan ban dengan spesifikasi minimal All Terrain (AT).

Untungnya masalah ini tidak terlalu menjadi persoalan di Indonesia. Karena biasanya produsen ban sudah memasarkan ban yang dicocokkan dengan dua musim di Indonesia, yaitu hujan dan panas.

Selain mengurangi kecepatan dan memperhatikan kembang ban, periksa pula tekanan anginnya dan sesuaikan berapa besar tekanan yang dianjurkan pabrikan.

Ban yang kurang tekanan mengakibatkan kontur tengah permukaan terdorong ke atas (tidak menempel ke permukaan jalan). Sehingga, ban yang kurang tekanan angin otomatis juga akan semakin menurunkan daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan.

Tapi jangan terlalu tinggi juga. Tekanan ban yang melebihi standar dapat mempercepat keausan ban, terutama di bagian tengah.

Tentu saja, faktor-faktor lain seperti kondisi rem untuk mengatur laju kendaraan, kondisi wiper agar pandangan tetap jernih, lampu-lampu, dan lain-lain tetap penting dan juga harus dicamkan dengan baik.

Sumber: berbagai sumbe

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali