Jakarta Gempita.co – Dorongan Bank Dunia/Bank Central untuk mengembangkan mata uang digital menimbulkan risiko dan manfaat di tingkat global dan lokal.Demikian analisis Dana Moneter Internasional (IMF), Senin lalu.
Menurut laporan baru oleh badan keuangan internasional, kemajuan pesat dalam teknologi digital telah meningkatkan kemungkinan mengadopsi bentuk baru mata uang digital untuk transaksi domestik dan internasional.
Ini termasuk mata uang digital bank sentral (CBDC) dan koin stabil global (GSC) yang diusulkan oleh perusahaan teknologi besar.
Laporan itu menekankan bahwa mata uang digital tersebut akan meningkatkan persaingan, mengurangi biaya transaksi, memperluas akses ke layanan dan mendorong partisipasi keuangan melalui perangkat seluler.
“CBDC dan GSC dapat membuat pembayaran lintas batas lebih murah dan memudahkan rumah tangga dan perusahaan kecil untuk memiliki akses ke layanan keuangan,” kata laporan itu.
Namun IMF menambahkan bahwa hal tersebut juga bisa menurunkan kemampuan pemerintah untuk melakukan kebijakan moneter dan mengendalikan kondisi keuangan dalam negeri.
“Adopsi uang digital lintas batas juga mengandung risiko dan tantangan kebijakan,” ungkap laporan itu, menambahkan bahwa hal ini dapat meningkatkan tekanan untuk substitusi mata uang.
Tanpa tindakan yang tepat, CBDC dan GSC asing dapat memfasilitasi aliran ilegal dan akan menyulitkan otoritas pengatur untuk menegakkan pembatasan pertukaran dan langkah-langkah manajemen arus modal.
Laporan itu menambahkan bahwa skala adopsi uang digital akan bergantung pada efek jaringan yang kuat dan juga akan bergantung pada fitur desain, keadaan negara, kerangka hukum dan peraturan.