Jakarta, Gempita.co – India menuduh China melanggar konsensus perbatasan yang dicapai antara mereka selama pembicaraan damai baru-baru ini.
Dikatakan pasukan China melakukan gerakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo di Ladakh.
Sebelumnya, bulan Juni 2020, setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di wilayah itu. China belum mengatakan jika tentaranya juga tewas.
Kedua kekuatan nuklir itu saling menuduh melintasi perbatasan yang dibatasi kurang memenuhi syarat dan memprovokasi peperangan. China membantah bahwa pasukannya melanggar status quo.
“Pasukan perbatasan China selalu mengamati dengan ketat Garis Kontrol Aktual dan tidak pernah melewati batas. Pasukan perbatasan kedua negara telah berkomunikasi mengenai masalah wilayah,” kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian.
Tetapi Pemerintah India mengatakan bahwa pasukan India mencegah aktivitas China di Tepi Selatan Danau Pangong Tso pada malam 29 Agustus.
“Kami melakukan langkah-langkah untuk memperkuat posisi kami dan menggagalkan niat China untuk secara sepihak mengubah fakta di lapangan,” kata pernyataan dari pemerintah India.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah India berkomitmen untuk pembicaraan damai tetapi juga bertekad untuk melindungi integritas teritorialnya.
Para pengamat mengatakan bahwa pengumuman publik semacam itu dari India menunjukkan bahwa perdamaian relatif di perbatasan telah rusak.
