Gempita.co –Catatan Plastic Bank Indonesia, setiap tahun ada 4,9 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dan 83 persen sampah plastik bocor ke laut dan mengancam ekosistem laut.
“Indonesia sedang darurat sampah plastik karena setiap tahunnya bisa menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik dengan 4,9 juta ton di antaranya tidak dikelola dengan baik sampai berada di tempat pembuangan akhir,” kata Country Manager Plastic Bank Indonesia, Paola Cortese, dalam keterangannya, dikutip Jumat (8/4/2022).
Pemerintah Indonesia sendiri mempunyai target untuk menurunkan pencemaran sampah plastic di laut sebesar 70 persen pada 2021. Sementara dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan nol persen polusi plastic di Indonesia yang ditargetkan tercapai 2040.
Namun demikian menurut Paola, hingga kini masih banyak tantangan yang dihadapi untuk mengejar target tersebut. Misalnya, implementasi kebijakan yang mengatur mengenai responsibilitas produsen plastik di Indonesia masih sangat kurang.
“Masih banyak produsen yang belum aware dengan material kemasan plastik hingga bagaimana pengelolaan sampah plastiknya,” kata Paola.
Sebagai salah satu aksi nyata untuk mendukung target pemerintah, lebih dari 12 ribu anggota komunitas pengumpul plastik yang disebut sebagai Pahlawan Samudra berhasil mencegah pencemaran setara dengan satu miliar botol plastik di laut.
Pencapaian ini merupakan bukti komitmen Plastic Bank Indonesia dalam mencegah polusi plastik di laut dan mengurangi kemiskinan terutama di wilayah pesisir pantai di Indonesia, sambil merevolusi ekonomi sirkular global untuk plastik.
“Selain menyelamatkan laut dan alam, aksi ini juga membantu mengurangi kemiskinan di kalangan kolektor plastik informal. Di mana para pengumpul plastik diberikan imbalan dalam berbagai bentuk mulai dari uang tunai, tabungan, BPJS Kesehatan dan lainnya,” ungkap Paola.
Sumber: ATN