Indonesia Diambang Resesi, Tapi Tak Sedalam Singapura dan Korsel

ilustrasi

Jakarta, Gempita.co – Resesi ekonomi imbas pandemi COVID-19 menjadi kenyataan. Setelah Singapura dan Korea Selatan (Korsel), bukan tidak mungkin akan melanda Indonesia.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan. Indonesia diyakini bakal masuk ke jurang resesi, tetapi kontraksinya tidak akan sedalam Singapura dan Korsel.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Dua negara tersebut (Singapura dan Korsel-red) memang lebih bergantung pada perekonomian internasional, sehingga begitu sekarang dunia sedang mengalami tekanan hebat mereka dengan gampang mengalami kontraksi,” kata Faisal, dalam keterangannya, Kamis (24/7/2020).

Menurut Faisal, Indonesia sedikit berbeda, karena ketergantungan terhadap perdagangan dunia tidak sebesar kedua negara tersebut.

“Dampak dari global ke ekonomi tidak sedalam Korsel maupun Singapura,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad. Ia meyakini Indonesia juga bakal masuk jurang resesi di triwulan III-2020.

“(Indonesia) sudah masuk wilayah resesi di triwulan III-2020 karena persoalan ekonomi domestik kita berat di dalam negerinya ketimbang faktor luarnya. Kalau kuartal ke kuartal memang akan ada perbaikan dari kondisi triwulan ke II,” ucap Tauhid.

Kendati demikian, Faisal mengatakan agar tidak panik saat menghadapi ancaman resesi. Menurutnya kepanikan malah akan menghantam ekonomi lebih keras.

“Seringkali resesi itu terjadi bukan hanya efek dari luar tapi juga efek secara psikologis masyarakat yang panik. Masyarakat itu merubah perilaku kesadarannya karena tidak bisa bergantung kepada pemerintah. Jadi masyarakat juga harus sadar, harus bisa lebih disiplin lagi untuk bisa menghindari resesi,” paparnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali