Pontianak, Gempita.co – Video seorang polisi wanita (Polwan) di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), bicara menggunakan bahasa China viral di media sosial (medsos).
Polres Singkawang mengungkap fakta di balik video tersebut.
Video polwan berbicara memakai bahasa China tersebut ramai disoroti warganet. Video itu lalu dikaitkan dengan nasionalisme hingga soal Sumpah Pemuda.
Dalam video beredar tampak polwan itu berbicara menggunakan pengeras suara. Dia tampak didampingi sejumlah anggota polisi lainnya.
Polwan itu tampak menggerakkan badannya secara berputar mengarah ke masyarakat yang ada di sekitar lokasi. Terlihat ada sejumlah warga yang menyimak bahkan ada yang merekam momen tersebut.
Di video tersebut, terlihat polwan dan polisi laki-laki itu berdiri di depan Mobil Penyuluhan Binmas. Di bagian kaca depan mobil, tertulis Polres Singkawang.
Kasat Binmas Polres Singkawang Iptu Supiyanto mengungkap fakta di balik video tersebut. Supiyanto mengatakan anggota polisi yang ada dalam video tersebut tengah memberi edukasi soal vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
“Itu kearifan lokal, karena di situ banyak warga keturunan Tionghoa yang sudah tua. Kita edukasi agar mereka mau divaksin, jadi gitu. Seperti di Jawa, menggunakan bahasa Jawa,” ujar Iptu Supiyanto saat dihubungi media Kamis (13/1/2022).
Dia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada di Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kalbar. Pasalnya masyarakat sekitar menggunakan bahasa Tionghoa Hakka dalam percakapan sehari-hari.
Supiyanto mengatakan, anggota Binmas Polres Singkawang menggunakan bahasa ibu dari warga agar pesan soal vaksin Corona dapat tersampaikan dengan baik.
“Ini nggak ada tendensi macam-macam, kita edukasi pakai bahasa ibu. Karena sehari-hari di sana juga menggunakan bahasa itu,” ucap dia.
Ia mengatakan polisi menggunakan bahasa yang lebih dekat dengan budaya dan kesadaran masyarakat agar masyarakat lebih antusias.
Ia menjelaskan upaya mengejar target penyuntikan vaksin terus diupayakan dengan berbagai pendekatan ke masyarakat. Cara lain yang dipakai ialah mengetuk pintu warga langsung hingga memfasilitasi transportasi warga ke lokasi vaksin.
“Biar cepat kejar target vaksin karena kita ketinggalan, harus masif. Kita juga pakai bahasa Dayak, bahasa Madura,” ujarnya.
Menurutnya, upaya-upaya persuasif tersebut berhasil mengajak masyarakat Singkawang untuk divaksin Corona. Ia uga mengungkap soal Polwan dalam video tersebut yang lancar berbicara bahasa Hakka.
“Polwan itu kan juga keturunan Tionghoa. Mama (keturunan) Tionghoa, bapak Jawa. Jadi pandai bahasa Tionghoa,” tuturnya.