Jakarta, Gempita.co-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil lima gubernur ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Februari 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pertemuan itu membahas pengurangan laju penularan covid-19.
“Kebetulan saya diminta mendampingi Presiden dan melihat bagaimana kita bertukar pengalaman,” kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Februari 2021.
Jokowi dan para gubernur membahas keberhasilan Tiongkok dan India mengatasi covid-19. Mereka juga membahas beberapa kota di Indonesia yang berhasil menekan laju penularan covid-19.
“Kesimpulan kami satu, cara untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan mengurangi laju penularan,” ujar Budi.
Budi menjelaskan pengurangan laju penularan bisa memberikan ruang untuk mempersiapkan lebih banyak fasilitas kesehatan. Hal ini penting agar rumah sakit di Indonesia tidak terlalu terbebani.
“Kita juga bisa menyiapkan diri dengan program vaksinasi. Tetapi, misi utamanya perang menghadapi pandemi ini adalah mengurangi laju penularan,” tegasnya.
Budi menyebut dari hasil diskusi kemarin, beberapa wilayah sudah aktif menerapkan program tanggap covid-19, seperti Jogo Tonggo di Jawa Tengah, Kampung Tangguh di DKI Jakarta, dan Desa Siaga di Jawa Timur.
“Itu yang sudah dilakukan di kabupaten/kota, di provinsi-provinsi, yang sebenarnya sangat erat dengan budaya asli Indonesia dan sangat tepat untuk menjawab bagaimana kita mengatasi pandemi ini dengan mengurangi laju penularan virus ini,” jelas Budi.
Ia menuturkan program yang bersifat mikro, termasuk penanganan pandemi sangat tepat. Program itu bisa menyeimbangkan antara perbaikan sektor kesehatan dengan mengurangi laju kecepatan penularan dan menjaga kehidupan masyarakat agar bisa berjalan normal.
Sebelumnya, Jokowi mengadakan pertemuan dengan lima gubernur membahas pemberlakuan pembatasan pergerakan kegiatan masyarakat (PPKM). Kelimanya, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.