Ini kisah Nanggala-402, Sempat Dipesan Di Zaman Soeharto Dan Sempat Diperbaiki Di Era SBY

GEMPITA.CO-Kapal selam KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan utara Pulau Bali sejak Rabu dinihari (21/4). Kapal ini membawa 53 orang dan sedianya akan mengikut latihan penembakan rudal di laut Bali pada hari ini Kamis (22/4).

Berdasarkan data yang dihimpun redaksi, kapal selam kebanggaan Indonesia yang pada tahun 2004 dijuluki sebagai Monster Laut ini merupakan kapal hasil produksi negara Jerman di tahun 1979.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kapal ini merupakan satu dari dua kapal selam buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat yang dipesan pada tahun 1977 atau di era Presiden kedua RI Soeharto.

Nanggala-402 kemudian resmi menjadi alat utama sistem persenjataan laut nusantara sejak tahun 1981. Kapal berdimensi panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter, dan tinggi 5,5 meter ini diserahkan ke TNI AL dan berada di Komando Armada II di Surabaya pada 21 Juli 1981.

Nanggala-402 sendiri memiliki berat selam 1.395 ton dan menggunakan empat mesin diesel elektrik, 1 shaft yang menghasilkan 4.600 SHP. Kapal bisa dipacu hingga kecepatan 21,5 knot di dalam air.

Pada era Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kapal ini sempat menjalani perawatan di Korea Selatan. Perawatan dilakukan pada tahun 2009 hingga 2012 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering.

Lihat artikel asli

Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan utara Pulau Bali sejak Rabu dinihari (21/4). Kapal ini membawa 53 orang dan sedianya akan mengikut latihan penembakan rudal di laut Bali pada hari ini Kamis (22/4).

Berdasarkan data yang dihimpun redaksi, kapal selam kebanggaan Indonesia yang pada tahun 2004 dijuluki sebagai Monster Laut ini merupakan kapal hasil produksi negara Jerman di tahun 1979.

Kapal ini merupakan satu dari dua kapal selam buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat yang dipesan pada tahun 1977 atau di era Presiden kedua RI Soeharto.

Nanggala-402 kemudian resmi menjadi alat utama sistem persenjataan laut nusantara sejak tahun 1981. Kapal berdimensi panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter, dan tinggi 5,5 meter ini diserahkan ke TNI AL dan berada di Komando Armada II di Surabaya pada 21 Juli 1981.

Nanggala-402 sendiri memiliki berat selam 1.395 ton dan menggunakan empat mesin diesel elektrik, 1 shaft yang menghasilkan 4.600 SHP. Kapal bisa dipacu hingga kecepatan 21,5 knot di dalam air.

Pada era Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kapal ini sempat menjalani perawatan di Korea Selatan. Perawatan dilakukan pada tahun 2009 hingga 2012 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali