Ini Pengakuan Panglima OPM Terkait Penembakan Babinsa

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua beraksi kembali - Foto: Humas Polres Intan Jaya

Jakarta, Gempita.co – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM ) Kodap VIII Wilayah Intan Jaya, Papua mengklaim berhasil merebut satu pucuk senjata serbu laras panjang type FNC usai menembak Babinsa Hitadipa Papua, Serka Sahlan pada Kamis (17/9//2020) lalu.

“Berdasarkan laporan pimpinan perang di lapangan Yodiut Kogeya selain senjata FNC tersebut TPNPB OPM Kodap VIII Wilayah Intan Jaya mengambil 25 Butir amunisi kaliber 5,56 dan 1 buah magazen,” kata Panglima Tinggi Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Jendral Goliat Tabuni dalam pernyataannya, Sabtu (19/9/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut Goliat Tabuni sebelumnya Yodiut Kogeya melaporkan kepada The TPNPBNews telah menembak satu anggota TNI di Intan Jaya usai terjadi kontak tembak yang berlangsung sekitar 3 menit.

“Akhirnya Serka Sahlan terkena tembakan dan tebasan parang setelah TNI mundur. Korban meninggal dunia setelah terkena tembakan dari bagian lengan kiri dan terkena dua Tebasan Parang di Wajah,” kata Goliat Tabuni.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Arh Reza Nur Patria menyatakan, tidak semua klaim TPNPB OPM itu benar.

“Memang benar pada 17 September 2020 telah terjadi kontak tembak antara Satgas Apter Koramil Hitadipa dengan diduga dari Kelompok KKSB di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya. Namun soal klaim merebut senjata Saat ini masih dilaksanakan pendalaman dan investigasi terkait kejadian tersebut,” kata Kapendam, Sabtu (19/9/2020).

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali